Tampilkan postingan dengan label Ibu Kota. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ibu Kota. Tampilkan semua postingan

Minggu, 07 Desember 2014

Membangun Generasi Muda Sehat Cerdas Tanpa Narkoba

Kepala BNNK Jakarta Timur Supardi, SH, MH
Sebagai narasumber sosialisasi P4GN sma/smk se-Jakarta Timur
di puncak Bogor Jawa Barat
Jakarta, Metropol - Kesbangpol bekerja sama BNNK Jakarta Timur mengadakan sosialisasi SMA/SMK se-Jakarta Timur di puncak Bogor Jawa Barat. Acara sosialisasi pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) ini dihadiri Kepala BNNK Jakarta Timur Supardi, SH, MH Sebagai narasumber dan pelajar Smk/Sma se-Jakarta Timur.

Kepala BNNK Jakarta Timur Supardi. SH, MH dalam paparanya mengatakan, beberapa penelitian lapangan menemukan banyak remaja segan menemui konselor atau orang tua jika memiliki masalah, mereka lebih memilih bercerita atau meminta pendapat teman sebaya. 

Oleh karena itu, peran pelajar yang cukup dikenal atau disukai diperlukan sebagai kader yang akan dilatih teknik konseling sederana. Setidaknya untuk membantu teman yang bermasalah mengatasi perasaan negatif yang dirasakan, seperti kecemasan, ketakutan, ketegangan, dan frustasi. 

Berpartisipasi aktif dalam melaksanakan kegiatan pencegahan penyalahgunaan narkoba yang dilaksanakan di lingkungan sekolah, melaporkan segala bentuk pemilikan, peredaran atau penyalahgunaan narkoba yang terjadi di lingkungan sekolah kepada kader anti narkoba di sekolahnya. 

Aktif dalam mengikuti pelatihan, seminar, workshop tentang pencegahan penyalahgunaan narkoba, baik yang dilaksanakan oleh pihak sekolah maupun di luar sekolah menjalin komunikasi yang baik dengan teman sebaya dan warga Sekolah lainnya (kepala sekolah, guru, orang tua dan petugas keamanan sekolah).

“Masa remaja, keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend gaya hidup, serta bersenang-senang cukup tinggi. Hal tersebut memudahkan pelajar untuk terdorong menyalahgunakan narkotika. Sehingga pengedar menjadikan pelajar sebagai target pemasaran. Pada umumnya kelompok pelajar lebih rentan menjadi korban narkoba. Namun mereka juga memegang dalam penciptaan masyarakat bebas narkoba,” tegasnya  (Deni.M)

Jalur Hijau di Jakarta Utara Rusak Parah Terkena Proyek Akses Tol Priok

Kondisi jalur hijau dan taman
di jalan Yos Sudarso, Plumpang, Jakarta Utara 
Jakarta, Metropol - Sejumlah jalur hijau di Jakarta Utara saat ini dalam kondisi rusak parah akibat terdampak proyek Akses Tol Priok dan normalisasi saluran air maupun kali.

Menurut data Suku Dinas Pertamanan Jakarta Utara, kerusakan terjadi di beberapa taman dan jalur hijau di antaranya Taman Sindang dan Jalur Hijau Plumpang (Kecamatan Koja), Jalur Hijau Yos Sudarso dan Jalur Hijau Perintis Kemerdekaan (Kecamatan Kelapa Gading), Jalur Hijau Cilincing Raya dan Cakung Cilincing (Kecamatan Cilincing), serta Jalur Hijau Sunter Agung Barat (Kecamatan Tanjung Priok), kurang lebih ada 1.500 pohon di taman dan jalur hijau tersebut rusak atau ditebang.

Kerusakan di Jalur Hijau Plumpang, Jalur Hijau Yos Sudarso, Jalur Hijau Cilincing Raya, Jalur Hijau Cakung Cilincing misalnya, disebabkan karena pengerjaan Akses Tol Priok di tiga titik, yakni Seksi E1 (Rorotan-Cilincing), Seksi E2 dan E2A (Cilincing- Jampea), dan Seksi NS Link dan NS Direct Link (Jampea-Plumpang).

Sedangkan pengerjaan normalisasi di Kali Sunter oleh Kementrian PU berdampak pada kerusakan di tiga titik. Yakni Jalur Hijau Perintis Kemerdekaan, Jalur Hijau Plumpang, dan Jalur Hijau Yos Sudarso. Lalu adapula Jalur Hijau Sunter Agung Barat dan Taman Sindang yang rusak diakibatkan pengerjaan normalisasi Kali Sentiong, perbaikan saluran air dan pelebaran jalan.

Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Seksi Jalur Hijau, Suku Dinas Pertamanan Jakarta Utara, Agustine, mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pelaksana proyek normalisasi saluran air dan Akses Tol Priok untuk menyiapkan kompensasi dengan cara memperbaiki kerusakan taman dan jalur hijau di wilayah yang terkena dampak proyek instansi masing-masing.

“Kami meminta pergantian pohon yang mati atau ditebang untuk diganti. Satu pohon yang rusak akan diganti sepuluh pohon. Sedangkan untuk taman yang rusak harus diperbaiki menyesuaikan konsep yang sudah ada,” ujar Agustine.

Menurut Agustine, pergantian dan perbaikan tersebut dilakukan secara bertahap karena harus menunggu pengerjaan proyek yang bersangkutan selesai sehingga perbaikan jalur hijau dan taman optimal. Pernyataan Agustine tersebut juga mendapat dukungan dari Muhammad Fajar Sauri selaku Kepala Suku Dinas Pertamanan Jakarta Utara.

Fajar mengatakan jalur hijau dan taman yang ada di Jakarta Utara kerap rusak karena dilalui oleh Ekskavator atapun dibangun struktur bangunan proyek. “Kami sudah bersurat ke Sudin Pekerjaan Umum (PU) Tata Air Jakarta Utara, Dinas PU DKI, dan Kementrian PU DKI, beberapa waktu yang lalu untuk memastikan komitmen mereka untuk memperbaiki jalur hijau dan taman yang terkena dampak proyek yang mereka lakukan,” ujar Fajar.

Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Pelaksana Pembangunan Jalan Tol Tanjung Priok, Direktorat Jenderal Binamarga, Kementerian Pekerjaan Umum, Bambang Nurhadi berjanji akan mengganti setiap pohon, jalur hijau, dan taman yang rusak karena pengerjaan Akses Tol Priok.

“Kami sudah sepakat dengan pemerintah kota Jakarta Utara untuk mengganti setiap kerusakan pada jalur hijau, taman, maupun pohon bahkan sebelum pengerjaan proyek dimulai,” ujar Nurhadi.

Menurut Nurhadi, mekanisme pergantian tersebut dilakukan dengan memberikan kompensasi penggantian kepada dinas Pertamanan Provinsi DKI yang kemudian disalurkan melalui Suku Dinas Pertamanan Jakarta Utara. “Selain memberikan kompensasi kepada instansi terkait, kami juga berinisiatif untuk membangun jalur hijau yang lebih baik di jalan Berdikari, dan nanti akan dibangun pula taman di ruang lapang yang ada di bawah akses tol Priok dengan menyesuaikan rancangan yang ada,” tambah Nurhadi.

Nurhadi menjelaskan pengerjaan jalur hijau tersebut tidak harus sampai menunggu proyek selesai. “Sembari proyek berjalan, perbaikan dan pengadaan jalur hijau dan taman, serta pohon akan kita lakukan. Untuk satu pohon yang ditebang karena pengerjaan proyek, akan kami ganti 10 pohon dengan jenis pohon dan lokasi yang ditentukan Sudin Pertamanan Jakarta Utara,” tandasnya. (Heroe)

HUT FSPMI Ke–16 Tahun, Pemberdayaan Kehidupan Anggota

Jakarta, Metropol - Forum Serikat Pekerja Maritim Indonesia (FSPMI) di pelabuhan Tanjung Priok, genap 16 tahun, dan telah melampaui masa reaktualisasi yang dicanangkan. Namun reaktualisasi kembali dicanangkan untuk memberikan kekuatan kepada anggota dan buruh pelabuhan Tanjung Priok.

“Bagaimanapun juga, pemberdayaan pekerja (buruh) yang ada, harus benar-benar memberikan arti bagi kehidupannya,” kata Ketua FSPMI dalam kata pengantar dalam HUT FSPMI, baru-baru ini.

Menyikapi tingkat perhatian pada anggota dan para pekerja yang ada di pelabuhan Tanjung Priok, pihak asosiasi sebagai mitra kerja, dalam himbauannya mengatakan, tingkat Sumber Daya Manusia (SDM) harus ada peningkatan, agar dapat bersaing dengan pekerja-pekerja yang lain. “Sehingga dapat bekerja secara sinergi,” ujarnya.

Sedangkan Sekjen Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM), Yusron, menyarankan pihak SDM, harus benar-benar memperjuangkan anggotanya. Harus ada kebersamaan. “Sistem perlu ada perbaikan, supaya kehidupan para pekerja terangkat,” katanya.

Lebih jauh Yusron mengatakan, “sekarang ini para pekerja (buruh) di TKBM, nilai penghasilan masih dibawah UMP yang ada,” ungkapnya.

Dalam acara HUT SPMI, juga mengadakan bhakti sosial, dan pertandingan olahraga, sebagai sarana kebersamaan dan keakraban sesama anggota. (Delly M)

Kamis, 04 Desember 2014

Pengukuhan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan

Ketua Umum BPP KKSS HM Sattar Taba
beserta seluruh panitia 
Jakarta, Metropol –  Pengukuhan badan pengurus pusat kerukunan keluarga Sulawesi Selatan (BPP KKSS) masa bakti 2014-2019 dengan mengangkat tema, Konsolidasi dan sinergi potensi KKSS menuju kemandirian. 

Acara yang cukup meriah dipenuhi sekitar 500 orang, dihadiri para petinggi negara asal Sulawesi Selatan di antaranya Wakil Presiden HM Jusuf Kalla, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Ketua Mahkamah Agung H. Hatta Ali, Ketua Komnas HAM Prof Hafid Abbas, Wakil Ketua Komisi Yudisial H. Abbas Said, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan H. Agus Arifin Nu’mang dan pengurus KKSS seluruh wilayah Indonesia, acara berlangsung di Hotel Dharmawangsa Jakarta Selatan, Minggu (30/11).

Jusuf Kalla yang selalu menyempatkan hadir setiap acara KKSS disambut tari khas Paddupa ketika memasuki Grand Segara Ballroom. Acara dimulai dengan laporan Ketua Panitia H.A. Sulkarnain yang menyatakan acara bisa berjalan mulus berkat kekompakan dan semangat kebersamaan panitia.

“Selaku panitia kami laporkan, telah berusaha bekerja sebaik-baiknya mempersiapkan acara ini, meskipun waktunya singkat, Alhamdulillah berkat kerjasama, kekompakan dan semangat kebersamaan  seluruh personil panitia, yang didorong rasa persaudaraan warga KKSS  acara ini dapat terlaksana,” ujarnya.

Acara dilanjutkan pembacaan susunan pengurus BPP KKSS 2014-2019 oleh salah seorang anggota tim Formatur H. Muspida Sayuti yang disaksikan oleh Wakil Presiden. Susunan organisasi pengurus terdiri dari Pendiri, Dewan Kehormatan, Dewan Penyantun, Dewan Penasehat, Dewan Pembina, Dewan Pakar, Pengurus Harian dan Departemen yang jumlahnya sama dengan periode lalu yaitu 15 departemen.

Jusuf Kalla yang menyatakan datang sebagai warga KKSS, bukan sebagai Wakil Presiden menyampaikan ucapan selamat kepada pengurus baru, yang dikomentarinya pengurus cukup gemuk. “Pengaruhnya tentu besar bahwa dalam bekerja nanti saling berharap,” selorohnya, yang disambut ketawa oleh hadirin.

Dalam nasehatnya, Jusuf Kalla menyatakan yang utama oraganisasi KKSS berlangsung dengan aman, tidak ada pertikaian. Meningkatkan pembinaan kepada warga masing-masing, berlomba-lomba berbuat kebajikan yang dalam Islam disebut fastabikul khairat. "KKSS ini organisasi kedaerahan yang cukup aktif, kita merantau ke banyak daerah baik dikala sulit maupun dimasa damai dan menikmati banyak keuntungan dalam NKRI," jelasnya.

Karena itu, lanjut JK, sapaan akrab Jusuf Kalla, yang terpenting bagi warga KKSS adalah menjaga siri atau menjaga kehormatan. Harus menjaga pergaulan yang baik dimanapun berada. “Sebagai bangsa kita harus menjaga kehormatan dan juga memiliki loyalitas,” paparnya, seraya meramalkan bahwa 20 tahun ke depan masalah suku atau etnis mungkin akan hilang karena faktor perkawinan. 

“Dalam konteks inilah spirit menjaga kehormatan , kerjasama dan kebangsaan  menjadi penting,” tegasnya. 

Sementara itu Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu’mang, yang mewakili gubernur Syahrul Yasin Limpo, berharap KKSS bisa lebih maju dibawah kepemimpin Sattar Taba. Ia menyatakan jumlah warga KKSS yang cukup besar di perantauan merupakan potensi untuk meraih kemajuan. Arifin Nu’mang mengungkap data dan trend bahwa tingkat pendapatan warga Sulawesi Selatan yang terus meningkat per-kapita menunjukkan kesejahteraan dan kehidupan yang makin baik.

Sedangkan Ketua Umum BPP KKSS HM Sattar Taba menjelaskan berbagai program KKSS jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek.  “Pembinaan sumberdaya manusia, pemberian bea siswa, bantuan bencana alam, kebakaran , memberdayakan usaha kecil dan menengah, itu antara lain yang akan kita laksanakan,” paparnya.  

Di tempat yang sama, Sattar juga mengatakan saat diwawancara oleh media, bahwa  KKSS berencana  membangun hotel  12 lantai dan pusat bisnis, di jalan TB. Simatupang, Jakarta Selatan. Rencana pembangunan akan langsung dimulai tahun depan dengan anggaran dana 50 miliar. (Kamal)

Rabu, 26 November 2014

Wapres Akan Hadir Pada Pengukuhan Pengurus BPP KKSS Masa Bakti 2014-2019

Panitia Rapat Koordinasi Pengukuhan BPP KKSS
Jakarta, Metropol - Rapat Koordinasi antara Protokol Wapres, Paspamres, Kodam Jaya, Polda Metro Jaya, dan Panitia Pengukuhan BPP KKSS yang di Pimpin Ketua Panitia H.A. Sulkarnain dan Wakil Sekretaris Panitia Nur Amin. Bertempat di Ruang Rapat Istana Wakil Presiden RI. Diadakan pada Rabu (26/11).

Rapat tersebut membahas seluruh teknis pelaksanaan acara pengukuhan BPP KKSS masa bakti 2014-2019 pada tanggal 30 November 2014 di Segara Ballroom Hotel Darmawangsa Jakarta Selatan. 

Pengukuhan ini akan di hadiri Wapres RI H.M. Jusuf Kalla, Ketua Mahkamah Agung RI H.M. Hatta Ali, Ketua Mahkamah Konstitusi RI Hamdan Zoelva, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Gubernur Sulsel dan Gubernur DKI Jakarta, Sekjen Kementerian Tenaga Kerja RI H. Abdul Wahab Bangkona, Dirjen Linjasos Kemensos RI H. Andi Zainal Dulung dan Tokoh-Tokoh KKSS yang banyak berkiprah di Luar Sulawesi Selatan. 

Acara Pengukuhan Pengurus BPP KKSS Pusat yang akan berlangsung di Jakarta tersebut akan dihadiri sekitar 18 Badan Pengurus Wilayah KKSS dari seluruh Indonesia. (*/Kamal)

Rabu, 05 November 2014

Terapi Holistik

dr. Aisha Dahlan saat memberi pemaparan terapi holistik
Jakarta, Metropol - Seminar diawali dengan share feeling group, dimana peserta diminta untuk menyebutkan nama serta mengungkapkan perasaan masing-masing yang sedang dirasakan. Rata-rata 85% keadaan mereka mengalami disorientasi perasaan dan spirit.

"Setelah diberikan ilmu tentang terapi lalu melakukan oleh tubuh yang fungsinya akan menghasilkan mayoritas perasaan menjadi lebih baik. Dimana tadinya perasaan sedih, capek, penat kemudian menjadi lepas terbuang, yang dalam bahasa psikologinya emosi terilis," papar dr. Aisha.

Seminar yang diselenggarakan untuk mengenal dan mempelajari setiap fungsi organ tubuh yang berhubungan dengan analisis holistik, agar manfaatnya dapat diterapkan didalam kehidupan.

Aisha menegaskan, "teknik terapi ini dapat dilakukan saat sedang santai, nonton tv, setelah beribadah agar manfaatnya dapat dirasakan sesuai kebutuhan," ujarnya. 

"Adapun penyelenggaraan seminar telah di program sesuai jadwal bagi peserta lama maupun yang baru bergabung dengan tujuan membangun karakter tanggung jawab serta kedislipinaLulu)
n terhadap tuntunan kehidupan agar terciptanya kenyamanan dan kebahagiaan bagi mereka," pungkasnya. (

Penegahan Barang Impor Merusak Moral Bangsa Kita

B. Wijayanta Kepala Kantor BC Tipe A Tanjung Priok
Jakarta, Metropol - Community Protector, sebagai salah satu peran utama Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang memberikan perlindungan kepada masyarakat, terhadap masuknya barang-barang impor yang dapat mengakibatkan kerusakan mental, degradasi moral dan hilangnya karakter bangsa.

Dalam menjalankan tugas pengawasan yang merupakan salah satu peran, dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang melindungi masyarakat dari masuknya barang-barang yang merusak moral dan kepribadian bangsa, KPU Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok terus menerus melakukan kegiatan pengawasan terhadap barang impor. Selama dua tahun terakhir, KPU Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok telah berhasil melakukan berbagai penegahan barang impor. Khususnya dari importasi barang kiriman atau barang pindahan dengan menggunakan berbagai instrumen pengawasan, sehingga ditemukan barang-barang larangan dan pembatasan.

Akhir tahun 2013 tidak kurang dari 42 botol minuman keras berbagai kadar dan merk, 71 packager spare parts mobil (velg mobil, velg dan ban mobil dan lainnya) berhasil ditegah oleh KPU Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok.

"Januari sampai dengan Agustus 2014, kurang lebih 280 botol minuman keras berbagai kadar dan merk, 341 keping VCD/DVD porno, 18 box obat kuat, 3 pieces obat perangsang, 3 unit seks toys dan 2 unit sepeda motor listrik berhasil diamankan oleh KPU Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok," kata B. Wijayanta.

Barang-barang larangan dan pembatasan tersebut merupakan hasil penegahan dari beberapa kali importasi. Pada umumnya disebabkan ketidakpahaman importir terhadap peraturan larangan dan pembatasan yang berlaku di Indonesia. Barang-barang tersebut diletakkan di antara kemasan yang ada di dalam kontainer.

Berdasarkan pasal 53 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan, "terhadap barang yang dilarang atau dibatasi untuk di impor atau di ekspor yang tidak diberitahukan atau diberitahukan secara tidak benar dinyatakan sebagai barang yang dikuasai negara," ujar B. Wijayanta, Kepala Kantor BC Tipe A Tanjung Priok.

Sebagai tindak lanjut, setelah diselesaikan administrasi terkait penegahan barang impor tersebut diatas. Maka terhadap barang-barang larangan pembatasan yang berhasil ditegah KPU Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok akan dilakukan pemusnahan. (Delly M)

Selasa, 21 Oktober 2014

Advokasi Kader Penyuluh Anti Narkotika Dilingkungan Instansi Swasta

Kasudin Pariwisata Dedi Soetaerdi
Bersama Kepala BNNK Jakarta Timur Supardi, SH, MH
dan Kasi Cegah
BNNK Jakarta Timur Anton, S. Siagian, SH
Jakarta, Metropol - BNNK Jakarta Timur bekejasama dengan Sudin Pariwisata Kota Administrasi Jakarta Timur mengelar acara advokasi kader penyuluh anti narkotika di lingkungan instansi swasta Kota Administrasi Jakarta Timur dalam rangka melaksanakan program pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN) yang diadakan di aula gedung Walikota Jakarta Timur, yang di hadiri oleh Kasudin Pariwisata Jakarta Timur Dedi Soetardi, Kepala BNNK Jakarta Timur Supardi, SH, MH dan para pengusaha di lingkungan Kota Administrasi Jakarta Timur.

Dalam sambutanya sekaligus pembuka acara Dede Soetardi mengatakan, untuk mewujudkan lingkungan usaha pariwisata bebas narkoba pemerintah telah mengeluarkan perda Provinsi DKI Jakarta No 10/2014 tentang kepariwisataan, bahwa setiap penyelenggara kepariwisataan wajib untuk  antaranya: 1. Menjamin dan bertanggungjawab terhadap keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kenyamanan pengunjung. 2. Memelihara kebersihan, keindahan dan kesehatan lokasi kegiatan serta meningkatkan mutu lingkungan hidup. 3. mencegah dampak sosial  yang merugikan masyarakat. Kebijakan sudin pariwisata antara lain: 1 melakukan pengawasan terhadap penyelenggara industri pariwisata. 2. melakukan penyuluhan kepariwisataan (termasuk penyuluhan tentang narkoba) kepada pengelola industri pariwisata. 3. memberikan penilaian dan penghargaan kepada usaha pariwisata, namun ada juga hambatanya seperti : Terbatasnya petugas pengawasan industri pariwisata, menyebarluasnya industri pariwisata di seluruh wilayah, lemahnya kesadaran pengelola industri pariwisata tentang bahaya narkotika dan kurangnya partisipasi masyarakat dalam mengawasi industri pariwisata.

"Dan solusinya adalah meningkatkan kerjasama dangan instansi terkait dalam pengawasan industri pariwisata, meningkatkan kesadaran pengelola industri pariwisata tentang bahaya narkoba dan memberi kan sanksi kepada pengelola usaha yang tempat usahanya dijadikan lokasi peredaran narkotika," tegasnya.

Kepala BNNK Supardi, SH, MH dalam sambutanya menututurkan bahwa kejahatan narkoba merupakan kejahatan yang bersifat lintas Negara (transnational crime) kejahatan terorganisir (organized crime) dan kejahatan serius (serious crime) yang menimpa segenap lapisan masyarakat, menimbulkan kerugian yang sangat besar terutama dari segi kesehatan, sosial ekonomi dan keamanan, mengakibatkan hilangnya suatu generasi bangsa (lost generation) dimasa depan.

Dampak psikologis terhadap penyalahguna narkotika adalah emosi yang tidak terkendali, kecendrungan untuk selalu berbohong, tidak memiliki tanggungjawab, hubungan dengan keluarga, guru dan teman serta lingkungannya terganggu, cenderung menghindari kontak komunikasi dengan orang lain, merasa dikucilkan/menarik diri dari lingkungan, tidak peduli dengan nilai/norma yang ada cenderung melakukan tindak pidana kekerasan, pencurian dan mengganggu ketertiban umum. 

Ciri-ciri pengguna narkotika adalah: jalan sempoyongan, bicara pelo, selalu terlihat mengantuk, terdapat tanda bekas suntikan/sayatan bagian tubuh, mengabaikan kebersihan diri, sulit berkonsentrasi, mudah tersinggung, menghindari kontak mata dengan orang lain, kamar tidak mau diperiksa selalu terkunci, sering menerima telepon/tamu  yang  tidak dikenal, ditemukan (obat-obatan, kertas timah, jarum suntik, korek api dikamar), malas untuk belajar (bagi siswa/i), kurangnya sikap disiplin, sering bengong/linglung, sering membolos sekolah, mengabaikan kegiatan ibadah, menarik diri dari aktivitas bersama keluarga, sering menyendiri/bersembunyi dikamar tidur (kamar mandi dan tempat tertutup lainnya),” paparnya. (Deni M)

Senin, 06 Oktober 2014

Uji Kompetensi Wartawan Dipertanyakan

Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI)
Wilson Lalengke  S.Pd, M. Sc, MA.
Jakarta, Metropol - “Uji Kompetensi Wartawan” merupakan kewajiban yang harus dimiliki bagi setiap wartawan, jika ingin menjadi anggota PWI. Kewajiban itu dipertanyakan oleh berbagai pihak, soalnya uji kompetensi dan orang yang melakukan uji kompetensi tersebut juga masih perlu di uji. 

“Jangan-jangan uji kompetensi itu hanya merupakan proyek bagi pihak tertentu demi kepentingan sesaat,” kata Wilson Lalengke  S.Pd, M.Sc, MA, Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) kepada Metropol saat dihubungi lewat ponselnya.

Karena menurutnya, “profesi wartawan yang memang menuntut suatu keahlian dan wawasan serta profesionalisme yang tinggi, tidak perlu lagi di uji kompetensinya. Karena secara otomatis seseorang yang mau bekerja sebagai wartawan seyogyanya harus memiliki kompetensi dan wawasan yang mumpuni. Oleh karena itu, masihkah perlu di uji oleh orang yang juga masih perlu diuji? Lalu siapa yang memberi kompensasi atas hasil uji kompetensi seorang wartawan,” ungkap Wilson. 

Dicontohkan oleh Wilson, kalau seorang guru yang telah mengikuti uji kompetensi dan klasifikasi, kompensasinya dihargai dan dibayar oleh negara, sementara wartawan siapa yang mau memberi konpensasi. Jadi menurutnya, uji kompetensi tidak begitu penting bagi setiap wartawan, yang penting bagaimana seorang wartawan itu melakukan tugasnya dengan profesional.

Bahkan menurutnya lagi, dengan uji kompetensi tersebut, justru dapat menghambat tugas wartawan dilapangan, karena terkadang seorang pejabat atau pihak tertentu yang mau dikonfirmasi soal kebijakan yang dianggap menyimpang atau melawan hukum, sering mempertanyakan soal uji kompetensi yang dimiliki seorang wartawan. Padahal itu bukan hal penting. Karena yang terpenting adalah bagaimana seorang wartawan itu melaksanakan tugasnya dengan baik dan profesional. Bukan karena ada kepentingan. 

Jadi seorang wartawan selain profesional juga harus independen, tidak terikat oleh siapapun. Selain itu, seorang wartawan harus mampu bersosialisasi dengan baik terhadap semua pihak, karena dengan cara itu, seorang wartawan akan mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Jadi kunci kesuksesan seorang wartawan bukan ditentukan oleh uji kompetensi, tapi bagaimana dia mengembangkan dirinya melalui sosialisasi agar memperoleh wawasan yang luas.

Ketika wartawan Metropol bertanya soal materi yang diberikan dalam uji kompetensi tersebut, Wilson menjawab dengan sedikit sinis, materinya tidak jauh dari soal 5 W + 1 H yang oleh semua wartawan itu sudah merupakan keharusan untuk diketahui. “Tanpa harus melalui sebuah uji kompetensi,” katanya. Jadi, uji kompetensi itu masihkah diperlukan? (Dirman)

Tangkal Narkoba Pendataan Warga Dimaksimalkan

Kegiatan Pemberdayaan Lingkungan Masyarakat dalam P4GN bersama
Badan Narkotika Nasional (BNN) dan LSM Sahabat ’49
Jakarta, Meropol - Penanggulangan narkoba memerlukan upaya keras dari seluruh elemen. Di lingkungan masyarakat, pendataan warga menjadi langkah penting yang harus dimaksimalkan sebagai upaya pencegahan penyalahgunaan dan peredaran narkoba di lingkungan tempat tinggal.

Seorang tokoh masyarakat Jati Pulo, Maksum, pada kegiatan Pemberdayaan Lingkungan Masyarakat dalam P4GN bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) dan LSM Sahabat ’49, mengatakan pihak pengurus lingkungannya akan terus mendata siapa saja warga yang ada di daerahnya.

“Nanti pengurus RT dan tokoh masyarakat disini akan melakukan pendataan identitas warga agar diketahui siapa saja yang bertempat tinggal disini serta aktifitasnya,” tukasnya.

Melalui cara itu, sambung Maksum, diharapkan dapat diketahui data resmi warga di lingkungan Kelurahan Jati Pulo dan pekerjaannya. Jika ada kejanggalan ketika dilakukan pendataan warga, maka akan segera diproses guna diketahui kejelasannya.

“Supaya kalau ada pengedar, bandar, dan pemakai narkoba, yang coba-coba masuk wilayah kami dengan berpura-pura mengontrak atau mempunyai rumah disini, dapat segera kami tindak tegas,” imbuhnya.

Selain itu para tokoh masyarakat dan pengurus tingkat RT juga RW akan rutin menggelar pertemuan bersama jajaran kepolisian setempat dan melibatkan warga. Maksum mengungkapkan, pada pertemuan itu nantinya akan dibahas berbagai masalah lingkungan dan bila ada diketahui kejahatan narkoba agar segera dikemukakan.

Sedangkan Ketua LSM Sahabat ’49 Dedhy Haryadi mengatakan, menanggulangi persoalan narkoba akan berjalan baik bila tumbuh kepedulian dan kreativitas masyarakat atas hal itu. Penyalahgunaan narkoba, lanjutnya, akan tertutup ruang geraknya jika setiap masyarakat menaruh kewaspadaan pada lingkungan tempat tinggalnya. (Deni M/Humas BNN)

Jumat, 19 September 2014

BNNK Jakarta Timur Memberikan Penyuluhan Kepada Para Mahasiswa

Jakarta, Metropol - Pentingnya pengetahuan tentang bahaya narkotika dalam lingkungan kampus, Kepala BNNK Jakarta Timur Supardi, SH, MH menjelaskan latar belakang narkoba kepada kurang lebih 1000 calon mahasiwa dan mahasiswi baru universitas STMT Trisakti, bahwa kejahatan narkoba merupakan kejahatan yang bersifat lintas Negara (transnational crime) kejahatan terorganisir  (organized crime) dan kejahatan serius (serious crime) yang menimpa segenap lapisan masyarakat, menimbulkan kerugian yang sangat besar terutama dari segi kesehatan, sosial ekonomi dan keamanan, mengakibatkan hilangnya suatu generasi bangsa (lost generation) dimasa depan, narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis mau pun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran.

Hilangnya rasa mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan yang dibedakan kedalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam Undang-undang. Pengolongan narkotika: Narkotika golongan 1 seperti: heroin/putaw, ganja,cocain, opium, amfetamin/sabu, mdma/extacy, ini tidak digunakan dalam pengobatan. Karena berpotensi sangat tinggi menyebabkan kecanduan/adiksi, narkotika golongan 11 seperti: morfin, pethidin, metadona, ini digunakan dalam pengobatan, karena berpotensi ringanmenyebabkan ketergantungan/adiksi, narkotika golongan 111 seperti: codein, etil morfin (dionin), ini juga digunakan dalam pengobatan, karena berpotensi ringan menyebabkan ketergantungan/adiksi, dampak narkotika pada kesehatan: mariyuana/ganja menyebabkan murung, tegang, mudah marah, rasa cemas berlebihan motivasi rendah dan susah dikendalikan, depresi dan paranoid, gangguan depresi dan berfikir, gangguan keseimbangan tubuh, sulit konsentrasi, gerakan lambat, hallucinogen, kangker paru. kokain ats (amfetamin, metafetamin/sabu dan mdma/ectasy)stimulant/upper, yaitu memacu kerja otak dan meningkatkan aktivitas tubuh, penggunanya menjadi amat gembira dan aktivitas meningkat.

Morfin, heroin, candu, opium, alcohol, depresan/down yaitu menghambat kerja optak dan memperlambat aktivitas tubuh, mengantuk, rasa nyeri dan stres menghilang. dampak psikologis terhadap penyalahguna narkotika adalah emosi yang tidak terkendali, kecendrungan untuk selalu berbohong, tidak memiliki tanggung jawab, hubungan dengan keluarga, guru dan teman serta lingkungannya terganggu, cenderung menghindari kontak komunikasi dengan orang lain. Merasa dikucilkan/menarik diri dari lingkungan, tidak peduli dengan nilai/norma yang ada cenderung melakukan tindak pidana kekerasan, pencurian dan mengganggu ketertiban umum. 

Ciri-ciri pengguna narkotika adalah: Jalan sempoyongan, bicara pelo, selalu terlihat mengantuk, terdapat tanda bekas suntikan/sayatan bagian tubuh, mengabaikan kebersihan diri, sulit berkonsentrasi, mudah tersinggung, menghindari kontak mata dengan orang lain. Kamar tidak mau diperiksa/selalu terkunci, sering menerima telepon/tamu yang tidak dikenal, ditemukan (obat-obatan, kertas timah, jarum suntik, korek api dikamar), malas untuk belajar (bagi siswa/siswi), kurangnya sikap disiplin, sering bengong/linglung, sering membolos sekolah, mengabaikan kegiatan ibadah, menarik diri dari aktivitas bersama keluarga. Sering menyendiri/bersembunyi dikamar tidur. 

Saat ditemui di tempat terpisah Ketua Yayasan STMT TRISAKTI Dr. H. Tjuk Sukardiman, MSI mengatakan kepada Metropol, “untuk mewujudkan lingkungan kampus bersih dan bebas dari narkoba akan sulit terwujud bila hanya di bebankan kepada rektorat dan dekanat saja,” katanya. (Deni M)

Selasa, 05 Agustus 2014

Kejari Jakarta Pusat Sebar 1000 Stiker Anti KKN

Jakarta, Metropol - Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat (Kejari Jakpus) membagikan 1000 brosur dan menempelkan stiker dikendaraan motor dan mobil masyarakat pengguna jalan, tentang  program penguatan pengetahuan jaringan masyarakat anti Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) di wilayah DKI Jakarta dalam hari jadi Adhiyaksa ke 54 tahun, Jum’at (17/7).

“Aksi penyebaran stiker ini diharapkan bisa memberi pengetahuan tetang arti KKN,” ucap Kepala Seksi Intelejen Kejari Jakpus, Ferry Herlius, SH, MH menyebutkannya sembari membagikan brosur dan stiker.

"Kita ingatkan kepada masyarakat akan pentingnya bahaya KKN. Kasus korupsi  nampaknya sulit diberantas. Bukan saja pejabat yang terlibat, masyarakat sipil pun juga banyak yang menikmati uang haram tersebut,” katanya. (Risyaji)

Rehabilitasi Sebagai Pilihan Bagi Penyalah Guna Narkoba

Jakarta, Metropol - Deputi Bidang Rehabilitasi Dit PLRIP Badan Narkotika Nasional mengadakan diskusi bersama para remaja pada acara The 6th Annual Women’s Health Expo & Bazaar 2014 dengan tema ”Rehabilitasi Sebagai Pilihan Bagi Penyalah Guna Narkoba”. Kegiatan berlangsung di Hotel Sahid Jakarta, pada tanggal 15 Juni 2014 dan dihadiri 30 peserta remaja dengan  narasumber dari BNN dan RSCM. Dari kegiatan tersebut diharapkan meningkatnya pengetahuan dan kewaspadaan masyarakat, khususnya remaja tentang penyalahgunaan narkoba sebagai perilaku berisiko tinggi serta tersosialisasikan fungsi rehabilitasi di kalangan masyarakat khususnya remaja sebagai pilihan bagi penyalah guna narkoba.

Masalah penyalahgunaan narkoba sudah menjadi permasalahan global, mewabah hampir di semua bangsa di dunia, mengakibatkan kematian jutaan jiwa, menghancurkan kehidupan keluarga dan mengancam keamanan dan stabilitas nasional serta merenggut kaum muda dan masa depan. Hasil survei nasional kerjasama antara Badan Narkotika Nasional dengan Universitas Indonesia Tahun 2011 tentang Survei Nasional Perkembangan Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia, diketahui bahwa angka prevalensi penyalah guna Narkoba di Indonesia telah mencapai 2,2% atau sekitar 4,2 juta orang dari total populasi penduduk (berusia 10-60 tahun).

Dari 4,2 juta orang pecandu dan/korban penyalah guna narkoba hanya 10% yang dapat dilayani di tiap-tiap tempat rehabilitasi narkoba baik yang dikelola pemerintah maupun swasta. Hal ini disebabkan belum berjalan optimalnya PP No 25 tahun 2011 tentang Pelaksanaan Wajib Lapor Pecandu Narkotika.

Dr Amrita Devi SpKJ selaku narasumber menyampaikan, korban penyalah guna narkoba dan/ pecandu tidak perlu takut melapor ke institusi wajib lapor yang telah ditunjuk pemerintah. Dengan mengikuti program wajib lapor pecandu/korban dapat dilayani sesuai dengan tingkat ketergantungannya, baik dalam layanan rawat inap ataupun rawat jalan. Lebih lanjut dr Amrita Devi SpKJ menyatakan bagi para remaja jangan pernah sekali-sekali mencoba menyalahgunakan narkoba, karena efeknya tidak hanya secara fisik tapi juga mental dan perilaku. (Deni M)

Sanggar Becak (Betawi Cakung) Peringati Ulang Tahun Jakarta Ke 487 Tahun di Ruang Publik

Jakarta, Metropol - Menyambut Hari Ulang Tahun Jakarta yang ke 487 tahun, Sanggar Betawi Cakung Jakarta Timur (BECAK) pimpinan Surya Atmadja MP atau yang lebih di kenal suhu Jaja ini, bekerja sama dengan Forum Betawi Rempug (FBR), menggelar acara di ruang publik untuk memperkenalkan kesenian budaya dan peninggalan benda bersejarah Cakung Jakarta Timur tempo dulu. Acara di hadiri artis Ibu Kota Urip Arpan, Bang Maksum, Kasudin Kebudayaan Jakarta Timur, Drs Husnizon Nizar MSI, Camat Cakung Ali Murtado, Wakil Lurah Cakung Barat Santi, Kapolsek Metro Cakung, Kompol Liliek Iriyanto SIk, tokoh masyarakat  KH Lutfi Hakim MA, Manajemen PT KMI Ining Sujana, tokoh agama dan masyarakat kurang lebih 250 orang yang hadir.

Dalam sambutannya, Surya Atmadja MP  sebagai pimpinan sanggar Betawi Cakung (BECAK), sekaligus sebagai tokoh sejarah Cakung memperkenalkan kepada masyarakat dan tamu undangan yang hadir. Kesenian budaya dan peninggalan sejarah Cakung yaitu, Golok Cha-Kung. Golok ini di katakan, buatan abad ke-13 M dan pembuatnya adalah Laksamana Sampo Lo Khoei Kian atau Aki Rakeyan Jaya Laksana, atau di sebut juga Aki Cha-Kung yang berasal dari Monggolia.

Selain itu masih banyak lagi benda dan kesenian-kesenian bersejarah lainnya. Seperti kesenian kesenian Betawi misalnya. Diantaranya, Lenong Betawi, topeng Banjet, Gambang Keromong dan masih banyak yang lainnya. Tetapi mereka sudah tidak begitu dikenal masyarakatnya. Apa lagi pada Generasi sekarang ini. Generasi mudanya sudah kurang mengenal lagi dengan kesenian kesenian daerah.

Mereka lebih memilih kesenian yang datang dari negara barat, mengapa generasi muda kurang mengenalnya. Dikarenakan tempat yang memiliki tanah lapang sudah tidak ada lagi, karena sudah menjadi rumah-rumah kontrakan, pabrik, mall dan lain sebagainya. Jadi sudah tiada lagi lahan yang dapat didirikan panggung pagelaran untuk mereka bermain melakukan pertunjukan, jadi wajar saja kalau generasi muda kurang mengenal kesenian tradisional Indonesia. “Disamping itu nasib mereka kurang mendapat perhatian dari pemerintah,” tuturnya. (Deni M)

Pengusaha Asal Madura Bagikan Zakat Mal dan Tijaroh Kepada Warga

Jakarta, Metropol - Pengusaha kaya asal Madura, H. Muhammad Ishak beserta istri Hj. Nasuha membagi-bagikan zakat mal dan tijaroh kepada warga Cakung Barat, Jakarta Timur, khususnya di wilayah RW 04 yang di tempatkan di sekitar halaman rumahnya.

Saat di wawancarai Metropol H.M. Ishak mengatakan, “sehari sebelum pembagian zakat mal dan tijaroh berlangsung, dari pintu ke pintu warga diberikan kupon per kepala satu persatu. Nantinya akan ditukarkan dengan barang dan uang. Lebih dari 1000 kupon yang di bagikan kepada warga yang tidak mampu diwilayah Cakung Barat Jakarta Timur. Adapun barang yang di bagi-bagikan itu berupa baju kemeja, kain sarung, mukena dan daster,” ujarnya. Acara pembagian tersebut berlangsung dengan aman dan tertib. (Deni M)

Tatap Muka dan Silaturrahmi Dirumah Dampingan Cipinang Jakarta Timur

Jakarta, Metropol - Dalam rangka menanggulangi masalah narkoba di wilayah Jakarta Timur, Kepala BNNK Jakarta Timur Supardi, SH, MH bekerjasama dengan ketua lembaga swadaya masyarakat aftercare (rehabilitas) Wilis Wulandari (Wipi) mengelar acara tatap muka dan silaturrahmi dengan para mantan pencandu, penyalahguna narkoba di rumah dampingan Cipinang Jakarta Timur. Kurang lebih 40 orang yang hadir dalam acara tersebut, disamping para mantan pecandu penyalahguna narkoba yang mengikuti acara, turut hadir tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.

Pada kesempatan yang baik itu, Kepala BNNK Jakarta Timur Supardi, SH, MH memberikan sambutan kepada para mantan pecandu penyalahguna narkoba. Dari hasil survey Nasional penyalahguna narkoba tahun 2011 menunjukan angka prevalensi penyalahguna narkoba Indonesia sebesar 2,2% atau sekitar 4,2 juta orang yang terdiri dari pengguna coba pakai, teratur pakai maupun pecandu. Untuk itu Kepala BNNK Jakarta Timur Supardi, SH, MH mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan selaku lembaga swadaya masyarakat yang melaksanakan aftercare (rehabilitasi) yang selama ini bekerja keras menjangkau teman-teman pecandu harus berobat kemana, memberikan konseling, memberikan solusi apabila ada problem, memberikan obat, memberikan jadwal kapan pun minum obat, serta membawa ke rumah sakit. Ini merupakan pekerjaan yang sangat terpuji terlebih-lebih saat ini rekan-rekan sedang melaksanakan ibadah puasa, tentunya Allah SWT akan memberikan limpahan rahmat yang luar biasa juga, dikatakan dalam Al-qur’an surat Al-baqarah ayat 183 yang artinya: wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa (QS. Al-Baqarah 183) sikap terhadap seruan  wahai orang-orang yang beriman, sahabat Nabi Ibnu Mas’ud Radhiyallahu Anhu Berkata, “jika engkau mendengar Allah berfirman: wahai orang-orang yang beriman, maka pasang pendengaran baik-baik karena padanya (pasti terdapat) kebaikan yang diperintahkan atau keburukan yang akan dilarang” (Riwayat Ibnu Abi Hatim Dalam Tafsirnya Dan Abu Nu’aim Dalam Hilyatul Awliyaa). Setiap perintah dalam Al-qur’an pasti mengandung kebaikan, kemaslahatan, keberuntungan, manfaat, keindahan, keberkahan, sedangkan setiap larangan dalam Al-Qur’an pasti mengandung kerugian, kebinasaan, kehancuran dan keburukan,” tegasnya.

Ketua lembaga swadaya masyarakat aftercare Wilis Wulandari saat diwawancarai Metropol mengatakan, rumah damping ini adalah salah satu yang dimiliki oleh Direktorat Pasca Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN). Rumah pendamping ini ada untuk membantu mempersiapkan para mantan penyalahguna narkoba yang sudah keluar dari pusat rehabilitasi, agar mereka siap kembali ke masyarakat.

Mantan pecandu narkoba Imam Fajri Harahap asal Sumatra Utara saat ditemui Metropol mengatakan, “saya merasa terbantu dan bersyukur adanya rumah pendamping ini, banyak hal-hal yang positif yang diberikan disini. Saya juga dibekali keterampilan, agar nantinya saya mempunyai bekal ke masyarakat,” tuturnya. (Deni.M)

Pemberdayaan Masyarakat Untuk Berperan Aktif Ciptakan Lingkungan Bersih dan Bebas Narkotika

Jakarta, Metropol - Kegiatan BNNK Jakarta Timur dalam upaya pencegahan pemberantasan dan peredaran gelap narkotika. (P4GN) yang di gelar di halaman sekolah SMPN 198 Jakarta Timur ini di ikuti lebih dari 300 orang tamu undangan, selain dari pihak orang tua murid antusias masyarakat sekitar sekolah SMPN 198.

Turut hadir untuk menjadi bagian dalam pemberdayaan masyarakat untuk berperan aktif ciptakan lingkungan bersih dan bebas dari penyalahguna narkoba, hadir juga Wakil Walikota Jakarta Timur Drs H Husein Murad MSI, Deputi pemberdayaan masyarakat BNN Kombes Amanty, tokoh masyarakat, tokoh agama dan lembaga swadaya masyarakat, selain itu BNNK Jakarta Timur mengadakan tes urine kepada 200 siswa dan siswa SMPN 198 Jakarta Timur.

Dalam sambutanya Kepala BNNK Jakarta Timur Supardi SH MH mengatakan, saat ini kita dihadapkan pada permasalahan narkoba yang sudah sangat mengkhawatirkan, dimana terdapat 4,2 juta orang lebih yang sudah terlanjur mengkonsumsi narkoba, ditambah lagi dengan narkoba ilegal baik sintetis, alami, maupun narkoba jenis baru yang beredar luas di masyarakat, hal ini harus mendapat perhatian serius dari kita semua apabila kita tidak ingin generasi bangsa ini hancur karena narkoba. Penelitian BNN menunjukan bahwa setiap hari 40 orang mati sia-sia karena narkoba.

Setiap tahun diperkirakan mati sia-sia karena narkoba mencapai 15000 jiwa dan kerugian materiil mencapai 50 triliun. Narkoba tak hanya dilarang oleh orang tua, guru, dosen, bangsa dan negara, tapi juga agama, apapun agama yang dianut narkoba tetap dilarang.

Pada kesempatan ini Kepala BNNK Jakarta Timur Supardi SH MH menyampaikan, begitu besar peran masyarakat, UU No 35 Tahun 2009 tentang narkotika dalam pasal 104 sampai 109 mengatur bahwa masyarakat mempunyai kesempatan yang seluas-luasnya untuk berperan aktif mambantu upaya pencegahan, pemberantasan dan peredaran gelap narkotika (P4GN) peran aktif tersbut diawali dari diri sendiri, keluarga, lingkungan baik dimana kita bertempat tinggal maupun dimana kita bekerja untuk menciptakan lingkungan bersih dan bebas dari permasalahan narkoba.

Hal ini tentunya komitmen dan kepedulian kita sehingga bisa menyelamatkan anak bangsa dari ancaman dan bahaya narkoba. Undang-undang No 35 Tahun 2009 tentang narkotika mempunyai keunikan yaitu dalam amanah undang-undang tersebut tegas, keras namun humanis, tegas, keras diberlakukankan bagi para bandar, pengedar dan produsen. Sedangkan humanisnya bagi para pecandu, penyalahguna dan korban penyalahguna narkotika yaitu, hukumanya rehabilitasi. Karena mereka adalah orang yang sakit yang perlu pertolongan dan bantuan serta kepedulian kita untuk direhabilitasi. (Deni M)

Senin, 19 Mei 2014

Warga RBS Kerja Bakti Bersihkan Waduk

Jakarta, Metropol - Warga Rawa Badak Selatan (RBS) melakukan bersih-bersih waduk, kali dan lingkungan di Kelurahan RBS, Koja, Jakarta Utara, baru-baru ini.

"Dengan adanya aksi bersih-bersih, warga Kelurahan RBS diharapkan memiliki kepedulian terhadap Waduk yang berada di wilayahnya serta dapat menumbuhkan kecintaan dan rasa memiliki waduk," ujar Lurah RBS, Sutarjo di Waduk RBS, Koja, Jakarta Utara

Sutarjo menginginkan, kebersihan dan keindahan waduk menjadi tanggung jawab bersama. "Kalau lingkungan indah kan warga juga senang," kata Sutarjo.

Dalam kesempatan tersebut, berbagai kegiatan juga dihadirkan seperti Gebyar Posyandu Lansia di tiga Posyandu Lansia yaitu Posyandu di RW 03, RW 04 dan RW 05.

Sutarjo juga menambahkan, dalam kegiatan itu juga dilakukan Penyerahan bantuan 3 kursi roda dari Sudin Sosial dan penyerahan BOP 17 Posyandu sekelurahan RBS, serta pengobatan gratis yang bekerjasama dengan perusahaan swasta. (Aji)

Ulama Awasi Program DKI

Jakarta, Metropol - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo meminta dukungan dari ulama yang ada di ibukota. Namun, dukungan yang diminta orang nomor satu di ibukota itu bukan terkait pencalonan dirinya sebagai Presiden. Melainkan dukungan terhadap pembangunan di Jakarta. Dengan dukungan tersebut, diharapkan semua program Pemprov DKI Jakarta bisa berjalan dengan baik dan lancar.

"Saya minta dukungannya agar pembangunan di DKI bisa berjalan dengan baik," ujar Jokowi.

"Saya minta dukungannya agar pembangunan di DKI bisa berjalan dengan baik," kata Jokowi, dihadapan puluhan ulama dalam acara Silaturahmi Ulama dan Umaro, di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (13/5).

Menurut Jokowi, dukungan itu penting, mengingat pada tahun ini proyek-proyek besar sedang dikerjakan. Contohnya seperti normalisasi Sungai Ciliwung, pembuatan 24 waduk dan embung, serta pembangunan Mass Rapid Transit (MRT). "Tahun ini kan banyak proyek besar yang dikerjakan," ujarnya.

Dikatakan Jokowi, tanpa adanya peran dari ulama. Terutama untuk mensosialisasikan dan menyampaikan kepada masyarakat. Program yang direncanakan akan sulit terealisasi. Terlebih, pada tahun ini APBD DKI melonjak tajam yakni mencapai Rp 72 triliun.

Selain itu, mantan Walikota Solo itu meminta kepada para ulama untuk ikut mengawasi program-program yang sedang dikerjakan oleh Pemprov DKI Jakarta. Sehingga APBD bisa terserap sesuai dengan sasaran. "Apalagi tahun ini anggaran kita meloncat sampai 72 bukan juta, miliar, tapi triliun. Saya kira pengawasan dari masyarakat diperlukan. Jangan sampai anggaran untuk masyarakat tidak tepat sasaran," ucapnya.

Dalam kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, yang juga memberikan ceramah kepada peserta yang hadir. Selain itu juga Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) AM Fatwa. (Hamzah/Heru)

Sudin Pelayanan Pajak II Adakan Sosialisasi PBB

Jakarta, Metropol - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara memberikan apresiasi kepada Suku Dinas Pelayanan Pajak II Jakarta Utara yang mengadakan sosialisasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

Menurut Asisten Pemerintahan Pemkot Jakarta Utara, Suroto, kegiatan sosialisasi PBB sangat penting untuk mengingatkan kepada wajib pajak agar selalu patuh dalam membayar pajak.

"Bijak dalam membayar pajak adalah salah satu bentuk kita turut memberikan kemajuan pembagunan," ujar Suroto saat memberikan sambutan Sosialisasi PBB di UPPD Kelapa Gading, Kelapa Gading.

Selain itu, sosialisasi ini juga berfungsi untuk memberitahukan kepada wajib pajak terkait kenaikan nilai pajak bumi dan bangunan.

"Masyarakat diharapkan tidak kaget. Tidak terheran-heran ketika menemui nilai PBB kita mengalami kenaikan. Sudah tiga tahun ini pemerintah menyesuaikan kenaikan NJOP agar mampu mengejar kestabilan pajak bumi dan bangunan," terang Suroto.

Lebih jauh Suroto mengungkapkan, pada tahun lalu, Kecamatan Kelapa Gading mampu melampaui target yang telah ditentukan. Keberhasilan ini merupakan prestasi yang luar biasa dan patut dicontoh oleh wilayah lain.

Karenanya, ia mengajak mengajak para pengemban amanah rakyat seperti Ketua RT, RW, LMK dan Dewan Kota turut mensosialisasikan kewajiban membayar pajak.

"Membayar pajak merupakan salah satu langkah untuk membangun Jakarta Utara agar tidak tertinggal, karena pajak itu sendiri pembangunan dapat dilakukan dan berjalan dengan baik," tukasnya. (Heroe)