Tampilkan postingan dengan label Serba-Serbi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Serba-Serbi. Tampilkan semua postingan

Minggu, 30 November 2014

PT Transon Investasi Smelter Mineral di Indonesia

Morowali Utara, Metropol - Dalam industri pertambangan mineral logam, smelter merupakan bagian dari proses produksi, Mineral yang ditambang dari alam. Dan biasanya masih tercampur dengan pengotor yakni material bawaan yang tidak dikehendaki. Material bawaan ini harus dibersihkan selain juga dimurnikan pada smelter.

Smelter adalah fasilitas pengolahan hasil tambang yang berfungsi meningkatkan kandungan logam seperti timah, nikel, tembaga, emas, dan perak, hingga mencapai tingkat yang memenuhi standar sebagai bahan baku produk akhir. Proses tersebut meliputi pembersihan mineral logam dari pengotor dan pemurnian. 

Walaupun bagian dari proses produksi industri pertambangan. Namun smelter tidak selalu terintegrasi atau dimiliki oleh pemegang konsesi pertambangan. Hal ini membuat sebagian hasil tambang diekspor dalam bentuk mentah dengan nilai tambah rendah. Karena belum tersedianya smelter di dalam negeri. Kehadiran PT TBR untuk memenuhi kekurangan Smelter di Indonesia.

Semenjak keluarnya Undang-undang (UU) Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba), maka kini seluruh perusahaan pertambangan mineral diwajibkan untuk memurnikan hasil tambangnya di dalam negeri yang pelaksanaannya sejak Januari tahun 2014.

Saat investor tambang mineral lain morat-marit meninggalkan lokasi tambang mereka dengan sejuta ancaman bencana yang siap menerpa masyarakat di lingkar tambang pasca larangan ekspor mineral mentah. PT Transon Bumindo Resources (TBR) justru memulai investasi Smelter Mineral di Indonesia.

Ilham Ilyas, SH, MM selaku Kuasa Direksi PT TBR saat ditemui wartawan Metropol mengatakan, “saya selaku anak negeri ingin membangun tanah air tercinta dengan menjemput dan membawa investasi di Indonesia, umumnya dan Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara, Sulteng khususnya untuk trilogi manfaat,” ujarnya.

“Kami hadir untuk memberi manfaat bukan petaka buat masyarakat. Trilogi manfaat investasi PT Transon antara lain. Pertama, Memberi manfaat positif untuk masyarakat setempat. Kedua, dapat menambah pemasukan atau pendapatan Daerah, Provinsi dan Negeri tercinta Indonesia serta ketiga, manfaat untuk korporasi berinvestasi yakni PT TBR ini,” jelas Ilham Ilyas. 

Sampai saat ini kurang lebih empat bulan terakhir PT TBR pada tahap pembebasan lahan seluas kurang lebih 400 ha. Belum ada konflik horizontal yang ditimbulkan sebagai akibat adanya investasi rencana pembangunan Smelter ini. “Alhamdulillah untuk pembebasan lahan PT Transon no konflik di masyarakat,” ucap Ilham Ilyas.

Menurut Ahmad Budullah pimpinan lapangan sekaligus orang kedua Ilham Ilyas mengatakan pihaknya akan melakukan pembebasan lahan masyarakat yang tidak bermasalah sehingga koordinasi dan konsultasi kepada Pemerintah Desa. Kecamatan dan daerah selalu dilakukan berkaitan dengan status lahan sehingga tidak bermasalah jika dibebaskan.

“Alhamdulillah tidak ada masalah untuk sejauh ini, dibawah kepemimpinan pak Ilham Ilyas dan berkat bantuan dari pemerintah setempat mulai dari tingkat desa hingga tingkat Kabupaten kepada PT Transon,” pungkasnya.(Dirman/Wardi)

PT Transon Hadir Warga Towara Pantai Bersyukur

Morowali Utara, Metropol - Kehadiran PT Transon Bumindo Resources (PT TBR) salah satu perusahaan yang rencananya melakukan pembangunan kawasan terpadu industri peleburan biji mineral (Integrated Smelting Industrial Park) beserta power plant dan unit-unit pendukung lainnya di Kabupaten Morowali Utara mendapat sambutan positif dari masyarakat setempat. Yakni desa Towara Pantai Kecamatan Petasia Timur, Morowali Utara, Sulteng.

Kepala Desa Towara Pantai, A. Ramli. H saat ditemui di kediamannya mengatakan, masyarakatnya sangat bersyukur dengan hadirnya perusahaan tersebut. Pasalnya, dahulu banyak warga justru meninggalkan tempat itu akibat banyak tanaman kakao mereka yang tidak berhasil. Begitu juga dengan harga jual tanah jauh lebih murah dibandingkan setelah perusahaan Transon masuk di daerahnya.

“Kami sangat bersyukur ada investor seperti Transon Group ini yang memiliki tujuan mulia mensejahterakan masyarakat melalui program pembebasan lahan dan rencana pemberdayaan masyarakat desa binaan serta memprioritaskan pekerja lokal,” kata Ramli.

Senada dengan sang Kades, H. Adnan Imam Masjid Towara Pantai mengakui jika PT Transon berbeda dengan perusahaan lain yang mereka kenal. “Jika perusahaan lain melakukan pembebasan lahan melalui birokrasi yang berbelit-belit dan cenderung menyusahkan masyarakat, PT Transon justru melakukan transaksi langsung antara masyarakat dengan kuasa direksi langsung untuk melakukan pembebasan lahan,” jelasnya. 

Kalau berbicara lingkungan, justru PT Transon saat ini sudah mengantongi ijin Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) sebelum melakukan aktifitasnya. “Sehingga keseriusan untuk mengelola lingkungan yang baik tidak diragukan lagi,” ucap Ilham Ilyas yang mewakili direksi PT TBR dalam pengambilan keputusan yang dianggap penting dan mendesak untuk kebaikan perusahaan serta menandatangani surat-surat dan dokumen penting lainnya. (Dirman/Wardi)

Jumat, 21 November 2014

PT Arpi Yusha Ritelindo Franchiser Jasa Pengadaan Bengkel Sepeda Motor Untuk Indonesia

Penyerahan bengkel oleh M. Falahudin Arpi, 
selaku Dirut. PT. AYR (kedua dari kanan)
kepada pemilik bengkel Ismail (kedua dari kiri), 
disaksikan Kepala Deputy Marketing Burhanudin (ketiga dari kiri)
 dan direksi PT. AYR
Jakarta, Metropol - PT. Arpi Yusha Ritelindo (AYR) kembali melakukan terobosan pembangunan Bengkel sepeda motor berstandar Authorize.

Pembangunan bengkel yang ketiga ini terletak didaerah Sarang Bango Kelurahan Marunda  dan sudah diserahterimakan kepada Ismail selaku pemilik bengkel pada hari Minggu (2/11/2014). Bengkel sepeda motor yang diberi nama Nanda Motor ini memiliki fasilitas yang berstandar Authorize.

Penambahan Outlet bengkel baru ini tidak terlepas dari kerja keras seorang Burhanudin selaku Kepala Deputy Marketing PT. AYR, Pria yang berumur paruh baya ini yang lebih akrab dipanggil Bang Udin, memilki sikap yang ramah, humoris, supel, dan mudah bergaul dengan segala golongan, saat ditanya oleh redaksi ditengah peresmian outlet bengkel barunya pria yang memiliki satu putri ini.

“Saya hanya membantu masyarakat yang ingin berinvestasi jangka panjang yang aman dan  menguntungkan,” ujar Burhanudin. 

“Saya tinggal mengarahkan saja ke perusahaan kami, yang penting satu kuncinya untuk menarik konsumen kita harus memiliki investasi. Dan yang tidak kalah pentingnya, yaitu investasi silahturahmi,” lanjutnya.

“Untuk akhir tahun ini kita akan targetkan sepuluh outlet bengkel siap kita buka,” papar Burhnudin.

Pada kesempatan yang lain telah berlangsung pula kerjasama antara Pihak  PT. Arpi Yusha Ritelindo dengan pihak PT. Wahana Artha (Distributor sepeda motor merek HONDA se Jabodetabek) kerjasama itu ditandai dengan penyerahan Plakat dari Dirut PT. AYR, M. Falahudin Arpi, M.Pd kepada pihak PT.Wahana Artha yang diwakili oleh Head of Technical Training Instructor, Saptono, ST. 

Kerjasama dibidang pendidikan dan pelatihan mekanik sepeda motor ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan mekanik bengkel-bengkel sepeda motor Kurawa maupun Bengkel sepeda motor AHASS.

“Perusahaan kami akan terus melakukan terobosan-terobosan besar dalam membangun jaringan yang lebih kuat dengan segala pihak manapun. Karena tahun 2015 kita sudah harus siap menyongsong pasar bebas kawasan ASIA, SDM kita sudah harus disiapkan dari sekarang jangan santai-santai saja. Perusahaan kami sudah menyiapkan Training centre, untuk memberi kesempatan kepada seluruh lulusan SMK untuk kita didik menjadi mekanik yang handal,” ujar Dirut PT. AYR. (Usup)

Talk Show Program Laut Biru

Bupati Barru Ir. H. andi Idris Syukur MS, didampingi
Kadis Perikanan & Kelautan Kabupaten Barru Ir. Andi Sidda (kiri)
Kepala LPP RRI Makassar Dra. Hj. Sumarlina MM dan
Kadis Pariwisata, Pemuda dan Olahraga di Pantai Wisata Ujung Batu Barru
Barru, Metropol - Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) Makassar, bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Barru  menyelenggarakan Talk Show Program Laut Biru dipantai Wisata Ujung Batu, Kabupaten Barru beberapa waktu lalu, dengan Topik “Potensi Wilayah Pesisir dalam Melestarikan dan Mengembangkan Wisata Bahari di Kabupaten Barru”.

Bertindak selaku narasumber adalah Bupati Barru Ir. H. Andi Idris Syukur, MS, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Barru Ir. A. Sidda, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Hj. Andi Tenri Seno Pieter, S.Sos dan Kepala LPP RRI Makassar Dra. Hj. Sumarlina, MM. Serta  dihadiri oleh ratusan tokoh masyarakat pesisir, pengeloloa hasil laut yang ada di Kabupaten Barru.

Dalam acara tersebut, Bupati Barru Andi Idris Syukur, MS mengatakan, Kabupaten Barru dikaruniai oleh Allah SWT wilayah 3 Dimensi yakni ; Pegunungan, hamparan sawah yang luasnya kurang lebih 14.000 Hektar dengan produksi 9 ton setiap kali panen, serta Dimensi ketiga adalah Hamparan laut yang memiliki berbagai macam sumber daya alam yang dapat dikembangkan dan memiliki garis pantai sepanjang 78 Km.

“Masyarakat Kabupaten Barru harus berbangga dengan budidaya Udang Vaname yang hasil produksinya merupakan hasil produksi udang vaname yang tertinggi di dunia. Budi daya udang vaname ini berada di Kecamatan Malussetasi yang menghasilkan 15,3 ton/ hektar mengalahkan rekor dunia sebelumnya yakni Meksiko yang berproduksi dengan hasil 80 ton/hektar. Dengan demikian supra insentif di Kabupaten Barru lebih tinggi dibanding Meksiko,” ujar Bupati Barru dengan penuh semangat yang diikuti riuh tepuk tangan hadirin yang hadir.

Kadis Perikanan dan Kelautan Ir. Andi Sidda menjelaskan, di Kabupaten Barru telah dibentuk Tim Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan sebagai salah satu upaya pemerintah Kabupaten Barru dalam pencegahan dan peminimalisiran terhadap kegiatan-kegiatan masyarakat yang dapat mengganggu ekosistem di laut, seperti penangkapan ikan secara ilegal. 

Sedangkan dalam bidang kepariwisataan, dijelaskan oleh Hj. Andi Tenri Seno Pieter, S.Sos  dalam rangka pengembangan sektor wisata bahari, Dinas periwisata, pemuda dan olahraga Kabupaten Barru telah melaksanakan program dan kegiatan sebagai berikut :
  • Penerbitan Perda Kabupaten Barru No. 7 Tahun 2013, tentang Penyelenggaraan Usaha Kepariwisataan yang pada prinsipnya mengatur pengendalian usaha kepariwisataan dan pemberian kemudahan kepada investor dalam rangka membangun usaha kepariwisataan di Kabupaten Barru.
  • Penyusunan Zonasi Wilayah Pesisir dan pulau-pulau kecil
  • Pembentukan Desa Pancana sebagai Desa Budaya
  • Pembentukan Kelompok masyarakat Sadar Sapta Pesona pada setiap Kawasan Destinasi Wisata
  • Pembinaan Masyarakat dalam Pengembangan Usaha Ekonomi Produktif yang produknya dapat menjadi oleh-oleh wisata
  • Pengembangan Fasilitas Destinasi yang telah berkembang
  • Pelaksanaan Promosi Wisata

Melalui Talk Show Live ini telah menghasilkan kesepakatan dan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten dengan LPP RRI yaitu bersinergi serta senantiasa berkoordinasi dalam mempromosikan potensi Kabupaten Barru. (Ahkam/Mahmud Rahim)

HUT KKSS Ke-38 : “Doa Bersama Untuk Bangsa”

Ketua Umum KKSS, H.M. Sattar Taba, S.E.
Jakarta, Metropol - Mubes KKSS ke-10 yang diadakan di Makassar pada tanggal awal Nopember lalu mengukuhkan H.M. Sattar Taba sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (BPP KKSS), tiga puluh delapan tahun usia KKSS diperingati dengan acara syukuran, seraya mengadakan zikir akbar dan santunan anak yatim sebanyak 600 orang, sebagai wujud syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, acara berlangsung di Mesjid Jakarta Islamic Centre Jakarta Utara, Rabu (12/11).

H.M. Sattar Taba yang merupakan Direktur Utama PT. Kawasan Berikat Nusantara (PT. KBN) yang berkantor Jalan Raya Cacing Jakarta Utara dan juga merupakan mantan Dirut PT. Semen Tonasa, bermimpi agar organisasi kekeluargaan ini bisa menjadi kesatuan etnis Nusantara dan bagian pemersatu NKRI dengan semboyan dimana “bumi dipijak ,disitu langit dijunjung,” ujar Sattar.

Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan tersebar diseluruh penjuru Nusantara, terdiri dari 33 badan pengurus wilayah (Provinsi) dan 361 badan pengurus daerah (Kabupaten/ Kota). Acara HUT ini dihadiri ribuan warga KKSS yang datang dari berbagai penjuru Jabodetabek.

Ketua Panitia Achmad Tahir Ratu dalam sambutannya, 600 orang anak yatim diberikan santunan pada cara yang digelar tersebut. “Semoga di bawah kepemimpinan Pak Sattar, KKSS bertambah maju dan mengayomi kita semua,” kata Tahir Ratu. Sebagai Ketua BPD KKSS Jakarta Utara Achmad Tahir Ratu menuturkan rasa bangganya bahwa Ketua Umum BPP KKSS dan Ketua Umum IWSS pada periode 2014-2019 ini dijabat oleh warga KKSS yang berasal dari Jakarta Utara.

"Di Jakarta Utara banyak tokoh KKSS yang potensial dan menjadi barometer kemajuan KKSS,” tandasnya.

Sementara itu Sattar Taba dalam sambutannya menyatakan, rasa syukurnya bahwa dengan persiapan yang singkat acara ini bisa berjalan dengan lancar. Bagi Sattar, acara syukuran, zikir dan memberikan santunan pada anak yatim sangat penting dilakukan. 

“Dimana saja saya berada kegiatan zikir dan memberikan santunan pada anak yatim selalu saya lakukan, untuk membuat hati kita nyaman dalam bekerja dan mendapat keberkahan,” paparnya. 

Menurut Sattar, jika kita ikhlas bersilaturahmi, bekerja dengan tulus untuk kebaikan, berzikir dan bersedaqah untuk anak yatim maka hal itu akan membantu melancarkan pekerjaan yang kita hadapi. Sattar mencontohkan, ketika ia didaulat untuk menjadi Ketua BPW KKSS NTT selama sepuluh tahun. 

“Rupanya, jika kita berbuat baik dan kebajikan maka yang kita perbuat itu akan mendapat balasan yaitu kita akan sukses dan dipermudah dalam bekerja. Contoh waktu di Kupang saya berbakti ke masyarakat sebagai ketua KKSS hasilnya adalah saya berhasil memajukan perusahaan yang terpuruk, PT Semen Kupang,” tuturnya.

Menyinggung terpilih sebagai Ketua Umum KKSS, Sattar menyatakan ini mungkin petunjuk dari Allah dan merupakan amanah yang luar biasa. “KKSS ini merupakan organisasi paguyuban terbesar di Indonesia dan berperan membantu pembangunan di negara kita,

Karena itu Sattar mengatakan, dalam masa kepemimpinannya program konsolidasi organisasi akan dilakukan. Baik jumlah warga maupun kegiatan lapangan usahanya. 

“Kita akan membuat database berapa sebenarnya jumlah warga KKSS, apa jenis usahanya.Disamping itu saya ingin nanti pengurus semua bekerja, bukan sekedar namanya dicantumkan,” harapnya.

Bagi Sattar, warga KKSS memiliki banyak kelebihan yang pantas untuk dikembangkan. “Warga KKSS memiliki kemampuan, spirit, etos kerja yang tinggi, keterbukaan yang semua itu harus saya kembangkan,” ujarnya.

Acara syukuran, selain memotong tumpeng ulang tahun KKSS juga tausiyah dari Kombes Pol Drs. Yahya Agil, MM. Dalam tausiyahnya Yahya Agil menguraikan pentingnya warga KKSS memiliki kekuatan keimanan, ihsan, syukur dan kesabaran. 

Iman adalah nilai-nilai agama yang penting untuk diamalkan, syukur sikap terima kasih dengan segala nikmat yang telah diberikan, termasuk KKSS bisa bertahan hingga 38 tahun, sedangkan sabar wajib dimiliki dalam hidup. 

“Sebab, kalau tidak memiliki sifat sabar akan mudah kena stroke dan stress serta berbagai kerapuhan jiwa lainnya,” jelas Yahya Agil, adapun tokoh tokoh yang hadir antara lain : Mantan Ketum BPP KKSS, H. A. Rivai, Mantan Ketua Umum BPP KKSS, H. Hasanuddin Massaile, Pendiri KKSS, H. Asrul Azis Taba, Kepala BIN DKI, Brigjen TNI Kaharuddin Wahab, Brigjen Pol Yuskam Nur, Dirut PT. Kimia Farma, H. Rusdi Rosman, H.M. Alwi Hamu, Ketua BPW Babel, H. Husein Karim dan Seluruh Perwakilan Pilar KKSS se Jabodetabek. (Kamal)

Irjen Pol Drs. Ronny F. Sompie, SH, MH : POLRI Cerdaskan Sejatinya 86

Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Drs. Ronny F. Sompie, SH, MH
Jakarta. Metropol - Dibalik sebuah angka “86” yang sepintas adalah sebutan angka biasa ternyata memiliki perhatian khusus bagi Kepolisian Republik Indonesia, karena saat ini semakin marak disalah artikan oleh sejumlah masyarakat, sehingga dikhawatirkan dapat menimbulkan kewajaran dan tabu, tanpa disadari menjadi sebuah celah pembenaran terhadap suatu sikap yang salah.

Dalam kunjungan Redaksi Metropol dengan Humas Polri di Jl. Tronojoyo tersebut, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Drs. Ronny F. Sompie menjelaskan,  Saat ini telah ditayangkan sebuah program acara di salah satu televisi swasta tentang pemahaman “86”. Program tayang tersebut menjelaskan, pentingnya berdisiplin, sehingga penggunaan kalimat “86” yang sebenarnya dapat mengoptimalkan kinerja Kepolisian dalam hubungan komunikasi.

Menurutnya, “istilah 86 adalah salah satu kode atau sandi yang harus dipahami oleh anggota Polisi. Sandi itu memiliki arti sama-sama “mengerti” atau “memahami” dalam sebuah taruna atau perintah, bukan saling mengerti dalam bentuk saling membantu, sehingga mendapatkan sebuah “penghargaan” dalam bentuk “kemudahan” pelayanan atau pemberian sejumlah uang untuk melancarkan penanganan kasus, atau 86 artinya beres / aman / mengerti / peace, karena angka 8 – 6 terdapat 2 angka dalam simbol dua jari tangan berbentuk V artinya peace / aman, atau juga 86 itu pasal di KUHP yang menyatakan, bahwa perkara diselesaikan dengan membayar denda yang besarnya ditentukan oleh pengadilan.

Beberapa plesetan tentang sebuah fungsi “86” yang semakin berkembang bukan hanya dikalangan masyarakat awam, melainkan masyarakat profesional, bahkan sejumlah anggota Polisi pun terbiasa dengan makna plesetan tersebut. Hal inilah yang membuat Polri prihatin akan keadaan situasinya, maka perlu melakukan upaya untuk memberikan pencerdasan secara terus menerus agar masyarakat maupun sejumlah anggota polisi lainnya mengetahui, menyadari dan lebih menghargai peran penting sebuah sandi “86” tersebut.  
Tabloid Metropol dan Online sebagai Mitra Polri yang memiliki program khusus pemberitaan. Yaitu “Suara Tribrata” diarahkan dapat memberikan perhatiannya, terkait sandi “86” ini, dengan turut berperan membantu mensosialisasikan pemahaman sejatinya “86”, maka dapat membantu mengamankan negara dari para oknum, mungkin permasalahan ini terlihat bukan masalah, tetapi dampak pembiaran dari semua ini akan menjadi ancaman bagi bangsa dan negara kedepannya. Karena dapat mempermudah komunikasi para oknum dalam memutuskan kata “Deal” demi keuntungan semata. (Delly Muhajirin)

Minggu, 02 November 2014

Pemda Sulteng dan Walikota Qingdao - China Jalin Kerjasama Investasi

Jakarta, Metropol - Potensi ekonomi di Sulawesi Tengah cukup tinggi, utamanya sumber daya alamnya. Salah satu potensi itu ada di Kabupaten Morowali Utara. Selain kaya akan sumber daya alam seperti pertambangan, di Kabupaten ini juga memiliki potensi hutan dan perkebunan yang dapat dikelola menjadi sebuah industri besar dan mampu memajukan perekonomian daerah serta masyarakatnya.

Kekayaan sumber daya alam yang potensial ini tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi investor baik dalam maupun luar negeri berinvestasi. Salah satu investor yang telah berkomitmen untuk menjalin kerjasama dan berinvestasi di daerah ini yaitu para pengusaha dari kota Qingdao China.

Kerjasama itu dikuatkan dengan pertemuan antar kedua delegasi beberapa waktu lalu yaitu antara Pemda Sulawesi Tengah bersama Pemda Kabupaten Morowali Utara dengan Pemerintah Kota Qingdao beserta sejumlah pejabat dan pengusaha asal kota tersebut. Kehadiran kedua delegasi yang mengadakan pertemuan bisnis di Asean Room Hotel Sultan Jakarta (17/3) untuk menegaskan kembali atas rencana pelaksanaan kerjasama bisnis diberbagai bidang yang akan segera dilaksanakan.

Pada pertemuan kerjasama yang di mediasi oleh kuasa direksi PT. Transon Bumindo Resor Ilham Ilyas, SH, MM, hadir sejumlah pejabat dan pengusaha dari kedua delegasi itu, dan memberikan paparan serta presentasinya tentang potensi, serta peluang bisnis ekonomi yang bisa diperoleh dengan adanya kerjasama saling menguntungkan ini. Dari pihak Pemda Sulawesi Tengah hadir Asisten Bidang Ekonomi Pemprop Sulteng, Kepala BKPM Sulteng, Bupati Morowali beserta sejumlah pejabatnya. Sedangkan dari dari pihak Pemerintah Kota Qingdao, hadir Walikota beserta sejumlah jajarannya serta para pengusaha dari kota Qingdao.

Dalam pertemuan kerjasama itu, Gubernur Sulteng yang diwakili Sekretaris Daerah Provinsi, Drs. Amjad Lawasa, MM menyempatkan memberikan sambutannya  mengatakan, “dirinya menyambut gembira dan mengapresiasi kerjasama yang dilakukan antara Pemda Kabupaten Morowali Utara dengan Pemerintah Kota Qingdao beserta dua pengusahanya yang menjalin kerjasama,” ujarnya.

Disisi lain Amjad Lawasa mengatakan pembangunan di daerah Morowali Utara yang sangat potensial ini, memang membutuhkan investasi yang sangat besar. Karena itu kerjasama ini ia dukung sepenuhnya agar segera terealisasi. “Mudah-mudahan pembicaraan ini merupakan awal yang baik dan bisa berlanjut lebih jauh lagi, sehingga bisa membawa manfaat bagi rakyat Morowali,” ungkap Gubernur Sulteng yang diwakili Asisten Bidang Perekonomian.

Sementara itu dalam sambutan balasannya Walikota Qingdao mengatakan sangat senang bisa bertemu pada kesempatan ini dalam rangka mewujudkan kerjasama ekonomi dan bisnis di Kabupaten Morowali. “Kota Qingdao adalah sebuah kota yang berkembang di China dan menjadi salah satu kota perekonomian yang sangat penting di negara kami. Selain itu Kota Qingdao juga menjadi kota pelabuhan dan wisata yang berkembang cukup pesat,” ungkap Walikota Qingdao. 

Walikota Qingdao mengatakan salah satu perusahaan besar asal negaranya sebelumnya telah sukses berinvestasi di Sulteng membuka berbagai Industri. Dari keberhasilan itu ia berharap pengusaha-pengusaha asal Qingdao juga bisa meraih sukses yang sama dengan berbondong-bondong berinvestasi di Sulteng khususnya di Kabupaten Morowali. “Kami sangat mendukung perusahaan-perusahaan asal Qingdao dengan memberikan kemudahan-kemudahan melalui berbagai kebijakan pemerintahan kami,” ujarnya. 

Dalam kerjasama dan invetasi itu rencananya berbagai proyek akan dibangun seperti pembangunan kawasan industri terpadu, pembangkit listrik berkekuatan 6,65 megawatt, pengolahan tambang nikel, besi baja, serta pegolahan limbah proyek pertambangan (blue green). Selain itu juga dibidang kehutanan, perkebunan dan perikanan. (Baso Susanto)

Jumat, 31 Oktober 2014

Konkep Menerima Bantuan Hibah Satu Unit Ambulance Dari Kemenkes RI

Bupati Konawe Kepulauan
H. Muh. Nur Sinapoy
Jakarta, Metropol - Kabupaten Konawe Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tenggara menerima bantuan hibah berupa satu unit ambulance dari Kemenkes RI untuk digunakan sebagai alat penunjang pelayanan kesehatan didaerah tersebut. 

“Bantuan tersebut sebagai bantuan awal karena pihak Kemenkes berjanji akan menambah bantuan tersebut pada tahun 2015 mendatang,” ungkap Bupati Konawe Kepulauan H. Muh. Nur Sinapoy kepada Metropol ketika ditemui di Jakarta, Kamis 30 Oktober 2014. 

Bupati juga menambahkan, bahwa ini satu-satunya hibah untuk pertama kalinya sejak berdiri sebagai daerah otonom. Dengan adanya bantuan tersebut, Bupati berharap pelayanan kesehatan didaerah tersebut dapat lebih baik dari sebelumnya. 

Selain bantuan tersebut, Bupati Konawe Kepulauan juga berharap akan ada Puskesmas keliling baik didarat maupun dilaut yang dapat melayani masyarakat mengingat Konawe Kepulauan merupakan daerah pesisir yang terdiri dari tujuh Kecamatan dan sembilan puluh Desa/Kelurahan, dengan jumlah penduduk 29.164 jiwa. 

Selain bantuan tersebut, Bupati Konawe Kepulauan juga bercerita banyak tentang potensi Konawe Kepulauan yang belum dikelola dengan baik. Potensi tersebut berupa alam yang cukup indah dan potensial dikelola menjadi tempat kunjungan wisata seperti pantai yang indah, air terjun Tumburano yang indah pula, ada juga hutan mangrove yang cukup luas sekitar 2000 Ha. serta potensi alam lainnya yang hingga kini belum bisa dikelola dengan baik, namun Bupati berjanji akan mengembangkan potensi tersebut dikemudian hari demi kemajuan Kabupaten Konawe Kepulauan. 

Selain alam yang indah, Konawe Kepulauan juga memiliki potensi sumber alam berupa pertambangan nikel, besi, pasir kwarsa dan hutan luas yang belum terjamah dan 95% masih asri. Begitu juga dengan masalah pertanian yang menghasilkan Kelapa, Cengkeh, Pala dan jambu mete, yang perlu dikembangkan guna menunjang pembangunan Kabupaten Konawe Kepulauan dikemudian hari. (Ir/Red)

Perayaan HUT Kabupaten Konawe Kepulauan

Perayaan HUT Kabupaten Konawe Kepulauan
dipimpin Gubernur Sulawesi Tenggara H. Nur Alam SE.
dan dihadiri oleh Danrem Halouleo, Kolonel Arh Andi Sumangerukka,
Kapolres Kota Kendari AKPB Anjar Wicaksana, S.IK,
DanLanud Wolter Monginsidi, Lektol PNB Dedy Susanto
Konawe Kepulauan, Metropol - Perayaan HUT pertama Kabupaten Konawe Kepulauan 23 Oktober 2014. Upacara bendera dimulai yang dipimpin langsung Gubernur Sulawesi Tenggara H. Nur Alam SE berlangsung dengan khidmat. 

Pejabat yang hadir pada acara itu, Danrem Halouleo, Kolonel Arh Andi Sumangerukka, Kapolres Kota Kendari AKPB Anjar Wicaksana, S.IK, DanLanud Wolter Monginsidi, Lektol PNB Dedy Susanto dan seluruh staf SKPD Kabupaten Konawe Kepulauan. Upacara dipimpin Komandan upacara oleh AKP L.M Nazirin. 

Dalam sambutannya, Gubernur Sultra membacakan sejarah terbentuknya pulau Wawonii hingga menjadi Kabupaten Konawe Kepulauan. Gubernur mengatakan, perjalanan panjang sudah ditempuh Konawe Kepulauan hingga tiba sampai hari ini. 

“Kami berharap, Konawe Kepulauan semakin memperkuat birokrasi untuk mempercepat pembangunan daerah. Kedepan para peserta yang lulus CPNS akan memberikan sumbangsih yang besar serta bersinergi dengan seluruh elemen di seluruh Kabupaten Konawe Kepulauan,” ujar Gubernur. 

Pada akhir kata sambutan, Gubernur menyerahan SK perpanjangan jabatan Bupati Konawe Kepulauan kepada Bupati H. Muh. Nur Sinapoy sebagai tanda dilanjutkannya masa bakti Bupati untuk pembangunan di Kabupaten Konawe Kepulauan. (Ir/Red)

Senin, 20 Oktober 2014

PORDA XV Antara Prestasi dan Promosi

Bantaeng, Metropol - Penyelenggaraan Pekan Olahraga Daerah (PORDA) Sulsel, kini sudah terlewatkan. Namun masyarakat kota Bantaeng, maupun para kontingen peserta Porda dari luar kota Bantaeng, masih tersimpan kesan dan kenangan tersendiri.

Memang, tak dapat dipungkiri, bahwa penyelenggaraan pekan olahraga daerah, antar Kabupaten/Kota se-Sulsel, telah membawa kesan dan kenangan tersendiri bagi Kota Bantaeng, baik dalam menoreh prestasi maupun sebagai ajang promosi kota Bantaeng.

Siapa sangka, prestasi olahraga Bantaeng yang sebelumnya hanya mampu meraih peringkat ke 14 pada Porda XIV, kini melonjak dengan amat drastis meraih peringkat ke 2 dalam perolehan medali, dibawah kota Makassar yang juga sukses meraih peringkat pertama perolehan medali. Begitu juga kota Bantaeng, sebelumnya Kabupaten ini jarang dilirik oleh daerah lain, kini telah menebar decak kagum bagi para kontingen yang datang berkunjung ke Kota Bantaeng.

Kota ini memang tergolong kecil, tetapi mampu mengundang pesona bagi para peserta Porda, suasana kota yang (TENAR-Red) Teduh, Nyaman, Aman dan Ramah. Ditambah suasana hiruk pikuk keramaian para pengunjung pantai Seruni di malam hari, sambil ngopi menikmati hembusan angin malam dan bunyi riak ombak menggulung ke pantai seruni.

Prestise yang dimiliki kota Bantaeng saat ini, patut dijadikan bahan promosi sebagai kota percontohan khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan. Keberhasilan dan prestasi yang dicapai kabupaten Bantaeng, merupakan buah karya pemerintah dan masyarakat, yang mau bersama-sama menjalankan program yang telah dicanangkan, dan semua ini tentu tidak lepas dari hasil perjuangan dan kegigihan Bupati Bantaeng, Prof. Dr. Ir. Nurdin Abdullah, yang senantiasa menginginkan kemajuan akan daerah yang telah di nakhodai selama dua periode.

Pencapaian prestasi olahraga dalam Porda kali ini, tentu seiring dengan kemajuan pelaksanaan pembangunan kabupaten Bantaeng, yang telah berhasil merubah Bantaeng dari Kota tidur, menjadi kota masa depan. Makanya, Porda XV ini, bagi kota Bantaeng, sarat  sebagai ajang perburuan prestasi dan promosi, sukses. (Jalal Maulana)

Kabupaten Barru Raih Juara Pertama

Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu’mang
menyerahkan piala Lomba Lembaga Kearsipan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
kepada Bupati Barru Andi Idris Syukur MS di Hotel Sahid Jaya Makassar
Barru, Metropol - Warga masyarakat Kabupaten Barru patut berbangga pasalnya dalam kurun waktu empat tahun terakhir Barru telah banyak meraih penghargaan. Prestasi tersebut tentu tidaklah mudah untuk didapatkan, tanpa kerja keras dan kerjasama yang baik antara pemerintah daerah dengan masyarakat.

Setelah berhasil meraih penghargaan predikat WTP dari BPK untuk pertama kalinya, Barru kembali menjadi jawara pada lomba Lembaga Kearsipan Daerah Provinsi Sulwesi Selatan berdasarkan penilaian yang meliputi sarana dan prasarana gedung, sarana penyimpanan Arsip dan Penataan Administrasi Kearsipan No. 41 Tahun 2009 dan karena sarana dan prasarana Gedung, sarana penyimpanan arsip serta penataan Administrasi Kearsipan Kabupaten Barru yang paling layak maka kabupaten Barru dinobatkan sebagai juara 1 mengalahkan 23 kabupaten /kota diseluruh Sulawesi Selatan dan akan diseleksi tingkat nasional pada bulan Januari 2015 mendatang.

Karena prestasi tersebut Bupati Barru Andi Idris Syukur menerima Piala juara pertama yang diserahkan langsung oleh Wakil Gubernur Sulawesi Selatan H. Agus Arifin Nu’mang di Hotel Sahid Jaya Makassar Rabu 17 September 2014 lalu dan sekaligus menambah deretan penghargaan dan prestasi yang telah diraih oleh kabupaten Barru. (Mahmud Rahim/Ahkam)

Selasa, 07 Oktober 2014

PT Arpi Yusha Ritelindo Franchiser Jasa Pengadaan Bengkel Sepeda Motor Untuk Indonesia

Peresmian outlet “Bilqis Motor”
pada acara pemotongan pita oleh pemiliki Outlet Ahmad S
 
Jakarta, Metropol - Dengan meningkatnya kebutuhan akan kendaraan sepeda motor dari masyarakat yang setiap tahunnya meningkat, maka peran bengkel kendaraan sepeda motor yang sesuai dengan standar bengkel berkualitas sangat diperlukan dan merupakan sebuah kebutuhan guna memelihara dan merawat mesin sepeda motor.

PT Arpi Yusha Ritelindo (AYR) yang berdiri pada tanggal 1 Juni 2014,  yang berkantor Pusat di Jl Mawar, Kelurahan Lagoa, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Merupakan sebuah perusahaan yang baru dan akan terus berkembang, sebuah perusahaan yang mampu melihat peluang usaha perbengkelan sepeda motor dengan konsep Ex-In, SOP, dan garansi pembangunan bengkel yang setara dengan Authorized resmi, serta memilki kerjasama dengan pabrikan  kendaraan sepeda motor yang ada di Indonesia, yakni Honda Astra Motor, Yamaha Motor, Suzuki Motor dan Kawasaki Motor.

Saat dikonfirmasi ditengah-tengah penyerahan kunci bengkel sekaligus peresmian Outlet baru yang diberi nama “Bilqis Motor” (yang dimiliki Ahmad S) yang terletak di Desa Pusaka Rakyat Karang Tengah, Kecamatan Taruma Jaya, Bekasi, Jawa Barat, M Falahudin Arpi, M.Pd sebagai Dirut PT. Arpi Yusha Ritelindo mengatakan, “saat ini PT Arpi Yusha Ritelindo akan terus berkomitmen untuk memberikan pembinaan-pembinaan kepada seluruh outlet bengkel yang kami buat sesuai permintaan konsumen, untuk tahun ini kami akan bangun 10 bengkel sepeda motor, karena tujuan kami yang terpenting adalah menciptakan pengusaha-pengusaha bengkel sepeda motor yang handal, dan sekaligus membantu program pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya,” ujar Falahudin Arpi.

Dengan motto ”Kualitas Resmi Harga Wajar (KURAWA)” dapat memberikan kontribusi secara menyeluruh kepada masyarakat dengan menyuguhkan banyak program Reward yang menarik bagi para pelanggan.

Untuk kepercayaan masyarakat yang memiliki minat ke dunia usaha bengkel sepeda motor dengan modal yang tidak terlalu besar, maka pihak perusahaan dapat memberikan informasi lebih dengan menghubungi Kantor Pusat PT Arpi Yusha Ritelindo (021) 43904681 atau langsung ke bagian Marketing, Usup (021) 94344752 - No Hp 081280319069, serta Suripto No Hp 081282340490. (USP)

Selasa, 30 September 2014

Pemerintah Kabupaten Barru Studi Wawasan Bersama Wartawan

Rombongan Studi Wawasan 19 Media bersama Humas dan Protokoler Pemkab Barru 
dipimpin Asisten III Bidang Administrasi Umum 
Drs. H. Zakaria dikantor Redaksi Metropol Jakarta, (30/09)
Jakarta, Metropol - Pemerintah Daerah Kabupaten Barru bersama dengan 19 orang wartawan yang aktif meliput dilingkungan Pemkab setempat, melakukan “Studi Wawasan” di Jakarta selama tiga hari.

Rombongan tersebut tiba di Jakarta hari Minggu sore dan menginap di hotel Neo Mangga Dua Jakarta. Humas dan Protokoler Pemkab Barru Andriansyah S.Sos, dan Mustaana S.Ksi, yang ikut dalam rombongan tersebut mengatakan bahwa rombongan “Studi Wawasan” yang diikuti oleh beberapa wartawan dari berbagai media tersebut dipimpin oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum Drs. H. Zakaria.

Ke sembilan belas wartawan yang ikut dalam rombongan tersebut diantaranya Rusman, (Harian Fajar), Akhmadi, (Harian Pare Pos), Rusdi, (Harian Berita Kota Makassar-BKM), Herdiman Tabi, (Harian Rakyat Sulsel), Wahyudin Suyuti, (Harian Ujung Pandang Expres), Abd. Latif Ahmad dan Rustan, (Fajar pendidikan), Sumardin, (Pijar), Abdul Muis, (Ajatapparen), Abdullah Saul, (Majalah Kibar Indonesia), Abdul Jalil, (Radio Iga FM Barru), Burhan, (Media Kasus), Andi Ahmad, (Indonesia Pos), Zainal Abidin, (Target Tuntas), Asnawi, (Media Lacak), Jumran, (Tipikor), Mahmud Rahim dan Ahkam Jayadi, (Biro Metropol Barru).  

Selama tiga hari di Jakarta, rombongan tersebut melakukan studi wawasan ke berbagai tempat untuk menambah pengetahuan dan pembekalan terhadap wartawan, diantaranya kantor PWI pusat yang berkantor di jalan Kebun Sirih No 34 Jakarta Pusat. Di Kantor PWI rombongan Pemkab Barru dan wartawan tersebut diterima oleh Usman Yatim dan diberi pemahaman dan informasi serta wawasan tentang Uji kompetensi wartawan, transparansi informasi dan kode etik wartawan dalam melakukan tugasnya.

Uji kompetensi wartawan, transparansi informasi dan kode etik wartawan merupakan faktor penting yang harus dipahami dan dimiliki bagi setiap wartawan, sehingga dengan alasan itu, pemkab Barru yang setiap hari berhubungan dan bekerjasama dengan wartawan yang ada di daerahnya, mengajak wartawan untuk melakukan “Studi Wawasan” guna meningkatkan pengetahuan dan wawasan,  khususnya wartawan yang ada dan meliput di daerah kabupaten Barru. 

Selain itu, juga bertujuan agar wartawan dan pemkab Kabupaten Barru dapat bersinergi dengan baik, sehingga tujuan pembangunan yang akan dicapai dapat terwujud dengan baik pula. Disamping itu, inisiatif pemkab Barru untuk mengajak wartawan studi wawasan ke Jakarta, membuktikan bahwa pemkab Barru sangat peduli dengan peningkatan kualitas dan wawasan terhadap wartawan yang ada di daerahnya.
Selain mengunjungi kantor PWI pusat, rombongan tersebut juga menyempatkan waktu untuk mengunjungi dapur redaksi Metropol pada hari Selasa pagi, 30 September 2014. Dalam kunjungan  silaturahmi dengan wartawan Metropol tersebut, Asisten III bidang Administrasi Umum Drs. Zakaria menyampaikan terima kasih dan berharap hubungan ini dapat tetap terbina dikemudian hari. Begitu juga dengan CEO Metropol Imran BAK didampingi oleh Pemimpin Redaksi Metropol, Delly Muhajirin, menyambut baik kunjungan tersebut dan berharap pula hubungan silaturahmi yang mulai terjalin ini, bisa berjalan dan berkesinambungan pula. 

Selesai mengungjungi dapur redaksi Metropol, rombongan pemkab Barru dan wartawan tersebut kemudian melanjutkan kunjungan ke Redaksi TV Indosiar. (Sudirman)

Jumat, 19 September 2014

Female Support Group

Jakarta, Metropol - Yayasan "Sahabat Rekan Sebaya" (SRS) yang rutin menyelenggarakan pertemuan setiap dua minggu sekali, untuk para korban penyalahgunaan Narkoba, terutama kaum wanita, kali ini mengangkat tema “Female Support Group” dihadiri  mantan pecandu wanita, istri pecandu dan keluarga korban narkoba.

Acara tersebut diselenggarakan selain untuk mempererat tali silaturahmi, juga sekaligus ajang untuk “Group Sharing” yakni menambah pengetahuan lewat sesi pertemuan dan juga belajar manajemen emosi dengan program "Self Healing".

Selain itu, pertemuan tersebut, juga bertujuan untuk menambah ilmu pengetahuan dalam menjalani kehidupan rumah tangga, agar aman dan nyaman. acara diakhiri dengan kegiatan terapi self healing yang gunanya untuk mengobati diri sendiri. 

"Karena awal penyakit berasal dari pikiran dan perasaan kita sendiri," ungkap dr Aisah Dahlan, pemilik yayasan tersebut, yang juga banyak menangani masalah narkoba. Selain pemilik yayasan, dr Aisah juga menjabat sebagai Kepala Unit Narkoba RS Bhayangkara Sespimma Polri Jakarta. (Lulu)

Empat Pilar Pembangunan Maritim Indonesia

Jakarta, Metropol - Dalam dialog maritim (Arah Strategi Kelembagaan Maritim) oleh Lembaga Ikatan Sarjana Kelautan Universitas Hasanuddin (Isla – Unhas), Forum Maritim Hebat (FMH) dan Destructive Fishing Watch Indonesia (DFW – Indonesia), yang berangkat dari pemikiran isu maritim mengemuka berkat visi dan misi pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo – Jusuf Kalla.

Dialog maritim yang menajamkan pola pikir ke empat dimensi menjadi prioritas dalam pembangunan maritim Indonesia, yaitu 1. Pengarusutamaan isu maritim, 2. Reorientasi pembangunan maritim bagi partisipasi publik yang luas dan pro – poor, 3. Reformasi lembaga pelaksana pembangunan, 4. Reformasi program-program kemaritiman.

Penajaman itu, kata Ketua DPP Bidang Maritim Rokhmin Dahuri, sebagai pembicara utama, mengatakan, opsi tersebut harus bisa menyelesaikan berbagai masalah pelik dibidang maritim, mulai dari transportasi hingga pangan.

“Memang ada opsi memperkuat Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan Menteri Koordinator. Tapi jangan tambah Menko. Jadi Menko Perekonomian plus Maritim,” kata Rokhmin Dahuri, dalam diskusi dialog maritim, di gedung Dewan Pers Jakarta, (Jumat, 12/9).

Opsi pembentukan Kementerian Kordinator Maritim saat ini sedang dibahas bersama Tim Transisi. Tujuannya, selain memperkuat visi-misi Jokowi-JK di bidang maritim, juga ingin terjadi perampingan di kabinet Jokowi-JK.

"Cuma opsi pertama itu KKP (Kementerian Kelautan Perikanan) diperkuat dengan nambah tupoksi baru. Jadi biotekbologi, pengelolaan migas di kelautan masuk KKP. Jadi direktorat ruang dan pesisir satu direktorat saja jadi direktorat kawasan terpadu. Yang lain ada industri kelautan terbarukan. Kita ingin perampingan, bukan di kementerian tapi di direktorat," kata Rokhmin lagi.

Rokhmin membeberkan memang saat ini Jokowi-JK menjadikan maritim sebagai slaah satu prioritas dalam pemerintahan 5 tahun ke depan. Terlebih Jokowi melihat banyak masalah kenegaraan timbul khusus di sektor ini, mulai dari kemiskinan, infrastruktur hingga transportasi.

"Jadi jangan kayak macan ompong seperti sekarang," ujarnya.

Saat ini banyak problem di kelautan karena sumberdaya manusia yang kurang unggul. Kecelakaan kapal laut, kemudian 640 ribu kapal yang mayoritas kurang modern dan kurang berkontribusi meningkatkan pendapatan masyarakat. Diharapkan perkuatan kelembagaan akan menyelesaikan masalah kelautan saat ini.

"(Menteri) Kelautan Insya Allah profesional dan ahli. Kalau diserahkan bukan  ahlinya tunggu kehancurannya," katanya.

Di tempat yang sama, Ketua ISLA Unhas, Agus Ajar Bantung mengingatkan pentingnya reformasi struktur kelembagaan KKP demi suksesnya pembangunan maritim. Karena itu dia mengingatkan kepada Jokowi-JK untuk melakukan empat langkah dalam reformasi kelembagaan di KKP.

"Pertama membentuk dan memantapkan keberadaan Kementerian Maritim yang bertanggungjawab atas orientasi program pembangunan infrastruktur, tol laut, kegiatan bisnis, industri dan jasa maritim," katanya.

Kedua, sambung Agus, membentuk lembaga Coast Guard (Koordinasi Keamanan Laut) yang kuat untuk memastikan kedaulatan negara atas wilayah laut. Ketiga, menguatkan posisi kewenangan lembaga yang telah ada, yakni Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam mengelola sumber daya alam pesisir dan laut.

"Melakukan pembangunan sumber daya manusia bidang maritim dan melakukan reorientasi politik anggaran bagi anggaran yang pro maritim," tambah dia.

Proses menuju itu, adalah konsekuensi logis dari suksesnya pembangunan maritim Indonesia. Posisi sebagai pemilik laut terluas di dunia, pemilik pulau dengan jumlah terbanyak di dunia, pemilik keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, maka Indonesia akan menjadi poros bagi maritim dunia sejauh pengelolaan potensi-potensi tersebut berjalan optimal. (Delly M)

Kamis, 04 September 2014

Peresmian Pembangunan Kereta Api Trans Sulawesi Tahap I Didesa Siawung Kabupaten Barru

Barru, Metropol - Dalam Rangka perwujudan dan percepatan pembangunan perkeretaapian nasional di Provinsi sulawesi Selatan, pada tanggal 1 Juni 2012 telah ditanda tangani kesepakatan bersama antara Kementerian Perhubungan dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan tentang penyelenggaraan perkeretaapian nasional diprovinsi Sulawesi Selatan. Berdasarkan MOU tersebut, peran pemerintah adalah melakukan studi perencanaan dan konstruksi prasarana perkeretaapian dan pengadaan sarana perkeretaapian. Sedangkan pemerintah provinsi Sulawesi Selatan melakukan pembebasan lahan.

Selain kesepakatan bersama tersebut, pada tanggal 28 desember 2012 telah ditandatangani kesepakatan bersama antara Kementerian Perhubungan dengan Pemerintah Se-Sulawesi tentang penyelenggaraan perkeretaapian nasional di pulau (trans Sulawesi Railwais).

Perencanaan pembangunan jalur kereta api lintas Makassar – Parepare telah dimulai berdasarkan hasil kajian Masterplan jalur kereta api Sulawesi pada tahun 2001.

Rekomendasi pada kajian masterplan itu salah satunya adalah pembangunan jalur kereta api lintas Makassar – Parepare dan dilanjutkan tahun 2012. Kajian trase jalur kereta api lintas Makassar – Parepare oleh pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Pada tahun 2013 Ditjen perkeretaapian melakukan studi Review Masterplan jalur kereta api Sulawesi, dan pada tahun 2014 ini kegiatan AMDAL jalur kereta api lintas lintas Makassar – Parepare telah dirampungkan oleh Ditjen Perkeretaapian.

Pemerintah dalam hal ini telah merencanakan pembangunan jalur kereta api lintas Makassar – Parepare adalah sebagai berikut :

1.Panjang jalur kereta api kurang lebih 145 kilometer
2.Jumlah jalur yang akan dibangun 1 (single track)
3.Lebar jalan rel 1435 mm
4.Kelas jalan adalah kelas 1
5.Tipe rel adalah R 60
6.Beban gandar (Axle Load) adalah 25 ton
7.Kecepatan maksimal prasarana kereta api adalah 200Km/jam
8.Jumlah stasiun sebanyak 23 stasiun
 
Dengan total estimasi biaya pembangunan jalur kereta api lintas Makassar – Parepare adalah sebesar Rp. 9, 65 triliun untuk pembebasan lahan kebutuhan jalur ganda, prasarana kereta api dan fasilitas penunjang, serta pengadaan sarana lokomotif, kereta dan gerbong.

Pada tahun 2014 ini sedang dilakukan pembebasan lahan sepanjang 30 KM di Kabupaten Barru menggunakan dana APBD Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, dan untuk tahun 2015 pemerintah telah mengalokasikan APBN sebesar Rp. 261 Milyar untuk pembangunan badan jalur kereta api sepanjang 30 KM di Kabupaten Barru.

Kabupaten Barru yang dimpin oleh Bupati Ir. H. Andi Idris Syukur MS mendapat kehormatan dan sekaligus menciptakan sejarah sebagai tuan rumah Groundbreaking Proyek MP3EI pembangunan kereta api lintas Makssar – Parepare Tahap I yang dilaksanakan tepatnya di desa Siawung Kecamatan Barru Kabupaten Barru Sulwesi Selatan pada hari selasa tanggal 12 Agustus 2014 dan dihadiri oleh Menko Perekonomian DR. Chaerul Tanjung, Menteri Perhubungan RI Mayjen (purn) Evert Ernest Mangindaan, Menteri Kelautan dan Perikanan DR. Syarif Cicip Sutarjo, MH, Menteri Pertanian Ir. H. Suswono, MMA, Menteri PU Ir. DR. Djoko Kirmanto, Dipl. HE, Wamen Pertanian DR. Rusman Heriawan, Wamen ESDM/Pertambangan Susilo Siswoutomo, Gubernur dan wakil Gubernur Se-Sulawesi, Papua, Maluku, seluruh Bupati Se- Sulawesi Selatan, Tokoh-tokoh Masyarakat Sulawesi Selatan serta segenap undangan.

Dalam sambutannya, Bupati Barru mengungkapkan, dirinya sangat bangga karena Kabupaten Barru menjadi tuan rumah acara Groundbreaking pembangunan kereta api Trans Sulawesi dan sekaligus menyampaikan ucapan terimah kasih kepada pemerintah pusat atas kepercayaan yang telah diberikan kepada masyarakat Kabupaten Barru. Bupati Barru juga mengharapkan agar proyek ini berjalan dengan lancar demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat Barru.

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan H. Syahrul Yasin Limpo dalam sambutannya mengajak Bupati dan Walikota se-Sulawesi Selatan untuk saling bekerjasama dalam hal pembebasan lahan demi kelancaran pembangunan Kereta api lintas Makassar – Parepare” karena menurutnya, ini  merupakan sejarah baru dimana Barru merupakan tempat yang pertama kalinya dibangun kereta api diluar Jawa dan Sumatra selama 150 tahun dan ini adalah impian seluruh masyarakat Sulawesi yang sebentar lagi akan terwujud. Gubernur juga mengungkapkan, pembangunan ini  bukan semata proyek, akan tetapi menghadirkan peradaban baru bagi masyarakat Sulawesi.

Dilain pihak, Menteri Perhubungan RI E.E. Mangindaan mengatakan, acara Groundbreaking ini dilaksanakan di Kabupaten Barru karena kemudahan dalam pembebasan lahan, olehnya itu Menteri Perhubungan juga menyampaikan ucapan terimah kasih dan apresiasi kepada masyarakat yang telah menyepakati pembebasan lahan tanpa adanya masalah yang berarti.

Hal senada juga disampaikan Menko Perekonomian DR. Chaerul Tanjung yang mengatakan Kabupaten Barru  berpotensi menjadi Kawasan Ekonomi Khusus karena mempunyai wilayah yang strategis dan ditunjang dengan modal transportasi yang memadai seperti pelabuhan dan sebentar lagi akan dibangun kereta api yang sekaligus menjadikan Kabupaten Barru menjadi Kabupaten yang menciptakan sejarah yaitu pembangunan kereta api pertama diluar Jawa dan Sumatera selama 150 tahun. 
(Mahmud Rahim / Ahkam)

Selasa, 05 Agustus 2014

Pesantren Modern Daar El Kutub Mencetak Santri Berkualitas

Lebak, Metropol - Pondok Pesantren yang berada di Kecamatan Bayah ini berdiri diatas lahan seluas 6 Ha terbentuk sejak tahun 1990 Oleh Kyai Kaelani Susby. Beberapa bangunan yang ada diantaranya SDIT(Sekolah Dasar Islam Terpadu). MTs dan Aliyah. Perkembangan Pesantren ini juga tidak luput dari Bantuan Dinas, Depag Kabupaten, Provinsi dan Pusat. Adapun mata Pelajaran Umum mengikuti Kurikulum yang ada.

“Seratus  persen untuk pelajaran umum dan  ilmu Pengetahuan agama seratus  persen. Dunia akhirat agar berimbang. Merupakan hal yang wajib juga bagi para santri ketika mulai masuk pondok diharuskan berbahasa Indonesia, Arab dan Inggris. bahkan bahasa Arab dan Inggris merupakan bahasa komunikasi sehari-hari,” papar Dra Tati Suharyati yang merupakan Istri Kyai Kaelani Susby Pendiri Pesantren ini.

Materi Pelajaran agama bagi santri kelas lima dan enam(Setingkat kelas dua dan tiga SLTA) yakni Fikih Sunnah berbahasa Arab,Tafsir Ali Ashoguni dan untuk hadistnya Bulughul Maram. Sedangkan untuk kegiatan eskul bagi para santri Pondok menyediakan Marawis, Qasidah, Band, Drumband dan seni bela diri Taekwondo. Para guru pendidik atau ustadz/ ustadzah ada 39 orang. “Insya Allah akhir Desember ini kami akan memilki pondok tiga tingkat merupakan program kementerian RI, yaitu Petahana Djan Faridz Kementerian Perumahan Rakyat,” Papar Kyai Kaelani Susby menjelaskan.

Ditempat terpisah seorang wali Santri bernama Usup Sukmawijaya yang  kini putrinya sudah melanjutkan jenjang pendidikan disalah satu perguruan tinggi di Serang Banten menjelaskan, ”Alhamdulillah anak kami sudah memiliki bekal ilmu agama, sehingga akidah ahlak, sikap tutur kata dan perilaku sangat baik,“ kata Usup Sukmawijaya. (Dicky Abiasa)

Senin, 19 Mei 2014

Kabupaten Barru Juara Dunia Udang Vannamei

Barru, Metropol - Bersama 13 Menteri, SBY menyaksikan usaha tambak udang Vannamei yang berhasil memecahkan rekor dunia, dengan produksi 180 ton per hektar per musim. Prestasi yang diraih Kabupaten Barru pada tahun 2012 itu berhasil mengungguli pemegang rekor sebelumnya, Meksiko yang mampu memproduksi udang vannamei 80 ton per hektar. Keberhasilan kabupaten di pesisir barat Sulawesi Selatan ini pantas dijadikan referensi bagi daerah lain di tanah air, khususnya dalam pembangunan dan pengentasan kemiskinan. Dengan pengembangan usaha budidaya tambak udang, Kabupaten Baru berhasil menekan angka kemiskinan.

Saat ini jumlah penduduk miskin di Kabupaten Barru berjumlah 14 ribu KK atau 9,26 persen. “Kami berada di peringkat ketiga tersedikit jumlah penduduk miskinnya. Hal itu merupakan buah dari usaha tambak udang karena akan mempengaruhi pembangunan dan pengentasan kemiskinan,” ujar Bupati Barru Andi Idris Syukur dalam percakapan dengan tim Kementerian PANRB di kediamannya, awal Maret silam.

Bupati menyadari betul bahwa daerahnya dikaruniai kekayaan alam yang melimpah, yakni lahan pesisir yang potensial untuk tambak. Potensi itu harus dimanfaatkan secara optimal. “Indonesia tidak sulit untuk menjadi juara dunia udang, karena luas pesisirnya mencapai 1,22 juta hektare,” tambah Andi Idris Syukur.

Langkah-langkah Pemkab dalam pengembangan tambak udang itu juga mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Hal itu antara lain dilakukan dengan penyediaan sarana produksi, seperti benih, pakan, dan probiotik pestisida untuk pembersihan lahan dari bahan alami yang sudah disediakan. Petani tambak tinggal pakai dalam budidaya udangnya. Selain itu, penerapan biosekuriti secara maksimal sebagai upaya pencegahan terhadap penyebaran hama dan penyakit udang. “Ini bukti para petambak sudah memahami teknologi yang diberikan pemerintah. Keberhasilan ini juga dapat menjadi contoh bagi masyarakat sekitar,” ujar Kabid Perikanan Budidaya pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Barru, Lasminati.

Lasminati menuturkan, pencapaian panen besar tersebut didukung pola budidaya para petambak yang disiplin dan menggunakan sentuhan teknologi. Pihaknya memberikan pendampingan, terkait cara menerapkan biosekuriti untuk mencegah penyakit, mulai dari pengolahan dasar tambak, alur keluar masuk air tambak, sampai sistem pengelolaan air tertutup. “Penggunaan probiotik harus hati-hati. Perlakuan probiotik di tambak yang tidak higienis berpeluang mengkontaminasi bakteri lain atau virus yang dapat bereaksi dan bisa mengeluarkan toksin,” ujarnya.

Semua itu dilakukan demi untuk mempertahankan kualitas dan meningkatkan produksi udang. Jika kualitas udang baik, maka daya saingnya juga tinggi. Pendekatan lebih pada ke sanitasi, nutrisi, dan cara budidaya yang baik. Artinya kualitas udang lebih terjamin kesehatan dan higienitasnya.

Dalam tambak udang dikenal dengan tiga cara, yakni tradisional, menengah atau middle, dan supra intensif. Ketiga sistem budidaya udang tersebut diterapkan dalam budidaya tambak udang vannamei, karena dalam dua bulan sudah bisa dipanen. Berbeda dengan jenis udang biasa, atau udang windu yang empat sampai lima bulan baru bisa dipanen.

Ketua Kelompok Tani Harapan Syamsuddin mengakui, pemerintah sangat membantu para petani tambak. Mulai dari menyiapkan bibit, pakan, sampai pestisida yang akan dipakai untuk membersihkan tambak. “Dulu petani beli sendiri, sekarang pemerintah yang menyediakan,” imbuhnya.

Syamsuddin mengungkapkan, untuk sistem budidaya secara menengah atau middle, memerlukan modal sekitar Rp. 100 juta sampai 150 juta rupiah per hektar. Tapi kalau modal untuk sistem budidaya secara supra intensif, dapat mencapai milyaran rupiah. Sistem menengah dan supra intensif sama-sama menggunakan teknologi dalam perkembangan budidaya udang.

Di samping itu, petambak juga harus menjaga ketersediaan oksigen melalui kincir, turbo jet, atau blower. “Ini berguna untuk menyemprot udang yang kepanasan dan untuk mengendalikan suhu air agar tidak terjadi perbedaan besar antara suhu siang dan malam hari.

Namun aplikasi budidaya ini diakui masih menjadi tantangan bagi para petambak untuk dapat dikembangkan secara lebih luas. Dengan teknologi dan modal yang cukup besar, masih banyak masalah yang harus dihadapi. Antara lain, infrastruktur di daerah seperti jalan, listrik, pelabuhan, serta irigasi. Belum lagi sistem logistik di daerah yang belum efisien, serta dukungan pembiayaan perbankan yang belum sepenuhnya mendukung usaha tambak.

Lasminati berharap, teknologi ini setidaknya bisa menjadi inspirasi bagi kalangan akademisi sehingga bisa ditindaklanjuti lebih jauh dan bisa didapatkan hasil yang lebih memuaskan. Sedangkan bagi kalangan pelaku usaha, hal ini dapat dipandang sebagai peluang usaha serta alternatif perluasan usaha. 

Meskipun budidaya udang merupakan salah satu andalan Kabupaten yang telah meraih tujuh piala adipura berturut-turut, namun Bupati Andi Idris Syukur tidak melupakan sektor lain. Kedepan, Pemkab berencana membangun terminal BBM, pabrik semen, pelabuhan yang besar, dan stasiun kereta api. “Saya tidak meninggalkan kontribusi dari pertanian dan perikanan, namun hal itu harus diimbangi dengan peningkatan sektor perindustrian dan jasa, mengikuti perkembangan jaman,” ungkapnya. (Mahmud Rahim/Ahkam)

Gelar Seni Budaya Tayub

Blora, Metropol - Tayuban merupakan salah satu seni kebudayaan yang ada di Kabupaten Blora. Tayuban berasal dari kata Tayub, menurut keroto boso adalah ringkasan dari kata “ditoto guyub” penyajian seni tayuban dari gerak tari para penari serta gending iringannya diatur bersama supaya serempak berdasarkan kesepakatan dari para pemain (penari dan penabuh) serta para penonton. Sehingga terwujud suatu keakraban dan persaudaraan. 

Seni Tayuban menggambarkan penyambutan para tamu atau pimpinan yang dihormati  oleh masyarakat menurut jenjang kepangkatan mereka masing-masing. Penyambutan itu oleh para pemain wanita yang di sebut joget dengan cara menyerahkan sampur (selendang yang dipakai penari wanita) atas petunjuk pengarih. Sehingga Tamu yang menerima sampur atau istilah kata “Ketiban Sampur” mendapatkan kehormatan untuk menari bersama-sama dengan joget.

Seni Tayuban dapat digolongkan tari rakyat tradisional yang sudah memasyarakat dan sudah menyebar di seluruh willayah Kabupaten Blora. Seni Tayuban pada umumnya dipentaskan pada upacara adat yaitu sedekah desa atau pada orang punya kerja, khitanan, perkawinan dan sebagainya.

Seperti halnya Desa Adirejo Kecamatan Tunjungan Blora, mengadakan sedekah desa dengan menggelar Seni Tayub, sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan karunia yang telah di berikan. Dengan dipentaskan Seni Tayuban agar masyarakat Desa Adirejo terwujud suatu kekraban dan persaudaraan, untuk membangun desa Adirejo ke depan lebih baik.  

Kepala Desa Adirejo Suhartono, SE mengatakan sedekah desa sudah menjadi acara tahunan masyarakat dan merupakan tradisi luhur yang harus diuri-uri sampai kapanpun, karena sedekah desa terkandung filosofi kekeluargaan dan kebersamaan di masyarakat.   

Tradisi ini sangat bagus, melihat masyarakat guyub, rukun dan kompak, dan mampu merekatkan kekeluargaan antara masyarakat, TNI, Polri serta Muspika Kecamatan Tunjungan yang hadir, di antaranya Camat Tunjungan Heni Ariyanto beserta anggota, Danramil 04/Tunjungan Kapten Inf Darmato beserta anggota, Kapolsek Tunjungan AKP Supriyo beserta anggota dan tamu undangan lainnya. "Seperti ini menjadi pemandangan langka diera jaman sekarang, bahkan masyarakat desa Adirejo yang merantau maupun yang sudah tinggal di luar kota masih menyempatkan mudik untuk bisa berkumpul dengan keluarga. Tradisi para leluhur harus dijaga dan dilestarikan jangan sampai punah,” Tandasnya. (Pujo/Sjn-Pendim 0721/Blora)

Sabtu, 03 Mei 2014

“Suara Hati Rakyat” Tegaskan Dukungan Kepada Prabowo-JK

Jakarta, Metropol - Di ilhami salah seorang anak bangsa bernama Ilham Ilyas, “Suara Hati Rakyat” muncul. “Suara Hati Rakyat” yang dimotorinya terus bersuara dengan lantang menyampaikan aspirasi rakyat. Bersama “Suara hati rakyat” Ilham kembali menyampaikan dengan penguatan dukungan atas pencapresan H. Prabowo Subianto dan H. M. Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2014-2019, di Jalan Talang Betutu, Jakarta Pusat (22/04)

Orasi dukungan atas kedua tokoh tersebut pun telah dilakukakan di beberapa tempat seperti di Jl. Wahid Hasyim Jakarta Pusat 1 April lalu. 

Belum lama berselang, Ilham Ilyas kembali menegaskan aspirasi dan penyampaian tersebut dalam sebuah acara sederhana yang dibalut dengan rangkaian penyantunan anak yatim.  Acara yang berlangsung di Jl. Talang Betutu, Jakarta Pusat itu dihadiri para wartawan dari berbagai media baik cetak maupun elektronik. 

Dalam konferensi pers ditengah-tengah acara tersebut, Ilham Ilyas menyampaikan bahwa keberadaan  “suara hati rakyat” sebagai penyambung lidah rakyat adalah bertitik tolak dari rasa tanggungjawabnya selaku anak bangsa, dimana bahwa masa depan bangsa dan negara Indonesia sejatinya adalah tanggungjawab seluruh Rakyat Indonesia yang dijamin UUD 1945. 

Oleh karena itu ketika ditanya awak media atas inisiatifnya memasangkan Prabowo-JK selaku capres dan cawapres, Ilham menuturkan bahwa sebenarnya hal itu adalah kehendak dan aspirasi rakyat yang dia dengar selama ini. Pilihan kedua tokoh tersebut adalah juga sejalan dengan apa yang ia akuinya sebagai “Ilham” dari Tuhan Yang Maha Kuasa, yaitu melalui mimpinya dimana pertengahan tahun lalu bermimpin dan bertemu Prokalmator RI Soekarno dan menyampaikan kepadanya agar rakyat memilih dua tokoh tersebut.

“Adalah amanah, melalui mimpi dimana saya bermimpi beretemu Soekarno bahwa pasangan Prabowo-JK lah yang akan membawa Negara Kesatuan Republik Indonesia ini menuju kemerdekaan jilid II yaitu, kemerdekaan hakiki, kemerdekaan yang pro kepada kerakyatan,” ungkap Ilham dihadapan para wartawan yang meliput orasinya. 

Disinggung soal apakah yang telah ia lakukan itu sudah dikomunikasikan kepada partai-partai yang mendukung Pencapresan Prabowo, Ilham mengakui memang tidak mengkomunikasikannya, alasannya karena dirinya bukanlah orang partai. “Saya rakyat Indonesia biasa, saya mewakili diri saya sendiri sebagai rakyat yang mana sebagian besar rakyat Indonesia menginginkan perubahan atas kesadaran diri sendiri, bukan karena paksaan, bukan pula hanya mengharapkan kekuasaan dan kekuasaan semata.

Karenanya dirinya tidak akan merasa rugi apalagi kecewa jika apa yang telah ia aspirasikan itu tidak diterima oleh para elite partai,. “ Karena sejujurnya kita ini adalah pejuang politik bukan pekerja politik, jadi tidak ada resiko kerugian apapun jika hal ini tidak tercapai, kita sebatas hanya menyampaikan kepada bumi pertiwi ini, kepada seluruh rakyat Indonesia dengan tulus ikhlas, bahwa ini keinginan rakyat yang diamanatkan kepada saya, “maka sebagai warga beragama saya wajib menyampaikan amanah itu kepada seluruh rakyat, demi kejayaan bumi pertiwi yang kita cintai ini,” tuturnya 

Dalam acara orasi itu juga diiringi doa bersama dan penyantunan anak-anak yatim di sekitar Jl. Talang Betutu Jakarta Pusat. Penyantunan anak yatim pada acara itu menurut Ilham sebagai wujud kepedulian kepada rakyat kecil / anak-anak tidak mampu, sekaligus meminta doa dari mereka agar keinginan besar rakyat Indoensia tersebut bisa terwujud. 

“Keberpihakan kepada rakyat kecil seperti anak yatim ini adalah perwujudan pasal 34 yaitu, fakir misikin dan anak terlantar dipelihara oleh negara dan dijamin oleh negara, ini salah satu contoh yang akan kami berikan nantinya kepada rakyat Indonesia. Karena itu tindak lanjut kedepannya, “saya hanya berharap agar seluruh rakyat memberikan dukungan moril dengan berdoa dan mendukung agar bagaimana kita bisa menciptakan perubahan dengan dimulai dari kesadaran diri kita sendiri, ” pungkasnya. (Baso Susanto)